Jumat, 21 November 2025

Sosok DLL, Dosen Untag Semarang Ditemukan Tewas, Tercatat Satu KK dengan Perwira Polisi

Seorang dosen perempuan yang mengajar di Untag Semarang, DLL (35), ditemukan tewas di sebuah kamar hotel, Senin (17/11/2025).

Istimewa/TribunJateng.com
PROSES EVAKUASI - Kepolisian melakukan evakuasi mayat perempuan berinisial DDL di sebuah kamar hotel Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025). Korban merupakan dosen muda di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (Untag) yang ditemukan tewas pertama kali oleh seorang polisi berpangkat AKBP. 
Ringkasan Berita:
  • Dosen Untag Semarang, DLL (35), ditemukan tewas di dalam kamar hotel di kawasan Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025).
  • Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh polisi AKBP B.
  • Menurut hasil visum luar, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

TRIBUNNEWS.com - Dosen Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (Untag Semarang), berinisial DLL, ditemukan tewas di sebuah kamar hotel di kawasan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (17/11/2025).

DLL ditemukan tewas dalam kondisi tergeletak di lantai dan tanpa busana.

Ketua Umum Komunitas Muda-Mudi Alumni Untag Semarang, Jansen Henry Kurniawan, mengungkapkan sosok yang pertama kali menemukan DLL adalah seorang perwira polisi berpangkat AKBP, berinisial B.

Jansen mengatakan AKBP B lah yang melaporkan kematian DLL kepada resepsionis hotel hingga Polrestabes Semarang.

"Oknum polisi ini yang mengabarkan kematian korban ke resepsionis hotel, Polsek Gajahmungkur, dan tim Inafis Polrestabes Semarang," ungkap Hansen kepada TribunJateng.com, Selasa (18/11/2025).

Sosok DLL

DLL yang berjenis kelamin perempuan diketahui berusia 35 tahun.

Baca juga: Siapa AKBP B? Saksi Tewasnya Dosen Untag Semarang, Disebut Berkeluarga, tapi Satu KK dengan Korban

Ia adalah dosen Hukum Pidana di Untag Semarang.

Statusnya merupakan perempuan lajang atau belum menikah.

Namun, DLL diduga kuat dekat dengan AKBP B, meski belum diketahui pasti status hubungan keduanya.

"Korban merupakan perempuan lajang, sebaliknya polisi ini sudah berkeluarga," kata Jansen, dikutip dari TribunJateng.com.

"Saya adalah mahasiswa bimbingan skripsi beliau (korban). Nah, beliau pernah cerita kepada saya soal polisi berpangkat AKBP ini," imbuhnya.

Sementara itu, kerabat DLL, Tiwi, mengungkapkan korban dan AKBP B tercatat dalam satu kartu keluarga (KK) dengan status sebagai saudara.

Menurut informasi yang diterima pihak keluarga, ungkap Tiwi, DLL masuk KK AKBP B agar bisa memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Semarang.

Informasi itu baru diterima pihak keluarga pada Selasa, sehari setelah kematian DLL.

Hal ini diketahui keluarga DLL saat adik Tiwi bertanya soal alamat korban.

Ternyata, alamat DLL dan AKBP B sama.

"Iya, korban satu KK dengan saksi pertama (AKBP B). Katanya sebagai saudara."

"Kecurigaan ini muncul ketika adik saya menanyakan alamat korban dengan saksi pertama kok sama, ternyata mereka satu KK. Korban dimasukkan ke KK sebagai saudara," jelas Tiwi, Selasa, dilansir TribunBanyumas.com.

"Kami baru tahu tadi siang (Selasa), hubungan korban dan saksi pertama, infonya agar korban bisa pindah KTP Semarang, maka masuk KK-nya saksi pertama," urai Tiwi.

Meski demikian, Tiwi mengaku pihak keluarga sama sekali tidak  mengetahui siapa sosok AKBP B.

Sebab, selama ini DLL tak pernah bercerita mengenai polisi tersebut.

Tidak Ada Tanda Kekerasan

Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena, mengatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh DLL, berdasarkan hasil pemeriksaan visum luar.

Namun, proses autopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.

"Kami lakukan autopsi sedang berproses hari ini. Tujuannya agar memastikan kematian korban terutama kepada keluarga korban," jelasnya, Selasa (18/11/2025).

Terpisah, Kapolsek Gajahmungkur, AKP Nasoir, mengungkapkan DLL diduga tewas karena sakit.

Sebab, menurut catatan medisnya, DLL diketahui berobat ke Rumah Sakit Tlogorejo Semarang selama dua hari berturut-turut sebelum meninggal.

"Penyebab kematian korban diduga karena sakit. Sebab, dua hari berturut-turut (15-16 November 2025), korban berobat ke Rumah Sakit Tlogorejo, Semarang," ungkap Nasoir, Selasa (18/11/2025), dilansir TribunJateng.com.

Meski demikian, pihak keluarga dan Komunitas Muda-Mudi Alumni Untag Semarang menilai kematian DLL Janggal.

Sebab, kerabat DLL, Tiwi, mengaku mendapat kabar mengenai tewasnya korban cukup lama dari waktu jenazah ditemukan.

Diketahui, DLL ditemukan tewas pada Senin (17/11/2025) pukul 5.30 WIB, namun pihak keluarga baru mendapat kabar pada Senin petang.

Selain itu, wajah korban dalam foto ketika ditemukan tewas, sangat berbeda dari kondisi semasa hidup.

"Informasinya keluar darah dari hidung dan mulut korban. Nah, ini yang  masih membuat keluarga korban merasa janggal atas kematian ini," ucap Tiwi.

Sementara, Komunitas Muda-Mudi Alumni Untag Semarang menyoroti AKBP B yang menjadi saksi pertama tewasnya DLL.

Sebab, AKBP B yang bertugas sebagai Pengendalian Massa (Dalmas), pekerjaannya tidak terkait tindak pidana.

"Kami melihat kejadian ini janggal karena ada oknum polisi bagian Dalmas yang tidak ada kaitannya dengan tindak pidana justru menemukan korban pertama kali," kata Ketua Umum Komunitas Muda-Mudi Alumni Untag Semarang, Jansen Henry Kurniawan.

Saat ini, AKBP B tengah dimintai keterangan terkait tewasnya DLL.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJateng.com/TribunBanyumas.com/Moh Anhar/Iwan Arifianto/Raka F)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved