Polisi Sebut Kiper Muda Rizki Bohongi Keluarga Terkait Seleksi PSMS Medan: Sadar Jadi Scammer
Rizki Nurfadhilah kini telah berada di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kamboja sebelum dipulangkan ke Indonesia.
Selama proses keberangkatan cucunya itu, Imas mengaku dirinya masih bisa berkomunikasi dengan Fadhil.
Bahkan saat cucunya berada di Jakarta, komunikasi dirinya dengan orang yang mengaku-ngaku sebagai manajer klub profesional asal Medan itu masih berjalan baik.
Pada awalnya, Imas belum memiliki rasa curiga kepada pihak yang mengaku sebagai manajer tersebut.
Namun, seiring berjalanya waktu, rasa curiga itu muncul usai beberapa kejanggalan terjadi di keberangkatan cucunya.
"Saya masih komunikasi dengan orang itu. Dia juga sempat menelfon dan memberikan kabar kalau Fadil sedang makan atau sedang berada di suatu tempat. Yang mulai saya jadi heran itu, orang itu WA-an sama saya tapi tidak memberikan kabar kalau Fadil ada di Medan. Baru ketika Fadil bilang ada di Kamboja, orang itu hilang," ujarnya.
Mengenai kondisi Fadhil di Kamboja, Imas menceritakan bahwa cucunya itu dipaksa untuk bekerja untuk mencari orang yang bisa 'ditipu' (scammer) dengan modus melalui platform percintaan.
"Dia (Fadhil) bilang kerjaannya 'menipu orang-orang Cina' lewat komputer. Padahal dia tidak bisa komputer. Tapi kalau komunikasi dengan keluarga, dia sembunyi-sembunyi di kamar mandi," ucapnya.
Lebih lanjut, kata Imas, Fadhil selama kerja di Kamboja selalu saja mendapat hukuman. Dirinya sering di suruh push up, hingga mendapatkan kekerasan fisik dari pimpinan tempatnya bekerja.
"Katanya kondisinya mengkhawatirkan. Dia sering disiksa. Disiksanya seperti disuruh push-up ratusan kali, disuruh membawa galon ke lantai sepuluh. Padahal anak sekecil itu jelas tidak terbiasa kerja seperti itu," ujarnya.
Melihat kondisi cucu kesayangannya tersebut, Imas mengatakan bahwa dirinya dan keluarga sudah melakukan berbagai upaya memulangkan Fadhil.
Mulai melaporkan kejadian itu kepada Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bandung, Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI), bahkan berupaya menemui Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Namun, lantaran tidak mendapatkan respon yang sigap dari pihak-pihak bersangkutan itu, Imas dan keluarga mulai panik, hingga akhirnya memutuskan memviralkan kejadian yang menimpa cucunya itu ke media sosial.
"Fadhil sempat bilang katanya kalau kerjaannya tidak benar di sana, bakal dijual. Nah, dijual itu tidak tahu apa. Kami khawatir. Jadi kami putuskan untuk memviralkannya. Kami orang biasa, Tapi karena kasihan pada cucu, kami nekat viralkan ini," katanya.
Pengakuan keluarga tersebut telah dibantah PSMS Medan.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Terungkap! Pemuda Dayeuhkolot Bandung Ternyata Bukan Korban TPPO, Bupati Beberkan Fakta
Sumber: Tribun Jabar
| Kiper Muda yang Jadi Korban TPPO di Kamboja Sedang dalam Proses Pemulangan ke Indonesia |
|
|---|
| Video Klarifikasi Kiper Muda Asal Bandung Diperlakukan Baik di Kamboja, Ini Kata Keluarga |
|
|---|
| Update Kondisi Pemuda Jabar Korban TPPO ke Kamboja, Kini Berada di KBRI Phnom Penh |
|
|---|
| Kiper Muda Bandung Rizki Nur Jadi Korban TPPO, PSMS Medan Bantah Buka Seleksi Pemain |
|
|---|
| Kiper Muda Asal Bandung Jadi Korban TPPO di Kamboja: Polisi Periksa Saksi, Muncul Video Klarifikasi |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.