Guru PPPK di Sumsel Ditemukan Tewas: Kondisi Terikat, Polisi Sesalkan Keluarga Tolak Autopsi
Keluarga guru PPPK di OKU, Sumsel yang ditemukan tewas menolak proses autopsi. Polisi pun menyayangkan karena tak bisa memeriksa penyebab kematiannya
Ringkasan Berita:
- Seorang guru PPPK di Sumatra Selatan ditemukan tewas di kamar kosnya, Rabu (19/11/2025) malam
- Korban ditemukan dalam kondisi tangan dan kaki terikat serta mulut disumpal
- Keluarga korban menolak proses autopsi jenazah korban
- Polisi pun menyesalkan karena tak bisa mengetahui apakah korban tewas dibunuh atau tidak
TRIBUNNEWS.COM - Seorang guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) SMPN 46 Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, ditemukan tewas pada Rabu (19/11/2025).
Korban ditemukan tewas di kamar kosnya di Desa Sinar Kedaton, Kecamatan Kedaton Paninjauan Raya, Kabupaten OKU.
Perempuan bernama Sayidatul Fitriyah (27) tersebut, ditemukan tewas dalam kondisi tangan dan kaki terikat.
Mulut guru yang baru diangkat pada 1 Oktober 2025 ini, tersumpal saat jasadnya ditemukan.
"Korban baru diangkat sebagai ASN PPPK sekitar dua bulan lalu dan ditempatkan di SMP Negeri 46 OKU," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten OKU, Kadarisman, dikutip dari TribunSumsel.com.
Kapolsek Paninjauan, Iptu Dedi Iskandar juga mengonfirmasi tewasnya korban.
"Benar, ada guru PPPK yang ditemukan tewas. Saat ini kami sedang melakukan olah TKP," jelasnya.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh dua orang warga bernama Resta dan Zainuddin.
Keduanya, awalnya curiga karena motor korban belum dimasukkan ke dalam kos padahal sudah malam.
Ketika membuka pintu kamar korban, keduanya terkejut karena melihat korban sudah tak bernyawa.
Saat ditemukan, korban masih mengenakan celana panjang hitam dan atasan putih.
Baca juga: Belum 2 Bulan Diangkat Jadi Guru PPPK, Sayidatul Ditemukan Tewas, Kaki & Tangannya Terikat
Mengutip TribunSumsel.com, Kasubsi Penmas Polres OKU, Ipda Chandra mengatakan, setelah jenazah korban dievakuasi, pihak keluarga menolak proses autopsi.
"Keluarga sudah menandatangani surat pernyataan menolak autopsi. Selanjutnyanya jenazah korban sudah diserahkan kepada keluarganya," ujarnya.
Korban pun langsung dipulangkan ke tempat asalnya di Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Kamis (20/11/2025).
Ibu korban, Kasyati mengatakan, ia menolak jenazah putrinya diautopsi karena sudah mengikhlaskan apa yang menimpa keluarganya.
"Saya ikhlas, semoga Allah mudahkan perjalanan anak saya di alam sana," ujarnya, Kamis (20/11/2025).
Kakak korban, Ahmad Khoirul Zain juga menuturkan hal serupa.
"Apalagi makamnya juga sudah digali (di Lampung Timur). Kasihan kalau terlalu lama," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres OKU, AKBP Endro Aribowo curiga dengan kematian korban.
Diduga, korban tewas dibunuh oleh seseorang karena ditemukan dalam kondisi terikat.
Kecurigaan tersebut, ujar AKBP Endro, harus dibuktikan dengan autopsi.
Namun, hal tersebut tak bisa dilakukan karena pihak keluarga menolak dilakukan autopsi.
"Sayangnya, pihak keluarga menolak dilakukan autopsi, sehingga menyulitkan petugas untuk membuktikan penyebab kematian korban," katanya, dikutip dari TribunSumsel.com.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul BREAKING NEWS : Guru PPPK SMPN 46 OKU Ditemukan Tewas di Kamar Kos, Kondisi Tangan dan Kaki Terikat
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunSumsel.com, Leni Juwita)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.