Jumat, 21 November 2025

5 Populer Regional: Profil AKBP Basuki yang Diperiksa Propam - Nasib Pendaki Gunung Semeru

Berita populer regional dimulai profil AKBP Basuki yang diperiksa Propam hingga nasib pendaki Gunung Semeru.

Kolase: TribunJateng/Istimewa, Dok, BNPB, Tribunnews.com/Fersianus Waku, TribunJabar.id/Adi Ramadhan Pratama, dan TribunJatim.com/Istimewa
BERITA POPULER REGIONAL - Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com. Dimulai profil dari AKBP Basuki yang diperiksa Propam hingga nasib pendaki di Gunung Semeru. 
Ringkasan Berita:
  • Populer regional merupakan berita yang paling banyak dibaca selama 24 jam terakhir.
  • Dimulai profil AKBP Basuki diperiksa Propam buntut tewasnya DLL (35) dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Jawa Tengah.
  • Kemudian nasib 137 pendaki yang dipastikan aman di Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, saat erupsi.

 

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari terungkapnya profil dari AKBP Basuki.

AKBP Basuki diperiksa Profesi dan Pengamanan (Propam) terkait kematian dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Jawa Tengah.

Ia diketahui menjabat sebagai Kasubdit Dalmas Ditsamapta Polda Jateng.

Kemudian ada kabar terkait nasib para pendaki di Gunung Semeru pasca erupsi.

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melaporkan ada 137 pendaki yang terjebak.

Meskipun demikian, BPBD Jawa Timur memastikan para pendaki aman dari erupsi.

Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com:

1. Profil AKBP Basuki, Perwira yang Diperiksa Propam Polda Jateng Terkait Kematian Dosen Untag Semarang

Sosok perwira menengah (Pamen) Polri berinisial AKBP B yang menjadi saksi kunci meninggalnya dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Jawa Tengah, akhirnya terungkap.

Dosen perempuan berinisial DLL (35) ditemukan tewas di kostel di kawasan Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025), dan AKBP B merupakan saksi kuncinya.

AKBP B ternyata adalah AKBP Basuki, anggota Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah.

AKBP Basuki telah diamankan oleh penyidik Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Jateng.

Kabid Propam Polda Jateng, Kombes Pol Saiful Anwar memastikan bahwa AKBP Basuki telah diamankan oleh jajarannya.

"AKBP B sudah kami ambil (diamankan)," kata Saiful di Polda Jateng, Rabu (19/11/2025), seperti dikutip dari TribunJateng.com.

Saiful menegaskan bahwa AKBP Basuki saat ini diperiksa secara intensif terkait dengan kasus meninggalnya dosen Untag Semarang.

"Nanti hasil penyelidikan akan kami sampaikan," ujar alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1997 tersebut.

"Kami butuh waktu, tidak bisa serta merta karena tugas kita nanti dipertanggungjawabkan hasilnya," sambungnya.

AKBP Basuki adalah orang pertama yang melaporkan kematian dosen Untag Semarang itu.

Korban ditemukan meninggal dunia dengan kondisi telanjang dengan tergeletak di lantai samping tempat tidur.

Lantas, seperti apakah sosok AKBP Basuki? Berikut informasi lengkapnya.

Baca selengkapnya.

2. Dedi Mulyadi Bantah Kiper Muda Bandung Jadi Korban TPPO di Kamboja, Proses Pemulangan ke Indonesia

KIPER KORBAN TPPO KAMBOJA - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, saat ditemui di kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (2/4/2025). Imas Siti Rohanah (52) warga Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung sedang memegang foto cucunya Riski Nur Fadhilah (18). Fadhil diduga ditipu oleh seseorang yang mengaku menjadi manajer klub profesional asal Medan dan kini sedang kerja paksa di Kamboja. Gubernur Dedi Mulyadi akan segera menangani dugaan kasus TPPO yang menimpa kiper muda asal Kabupaten Bandung, Rizki Nur Fadhilah (18).
KIPER KORBAN TPPO KAMBOJA - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, saat ditemui di kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (2/4/2025). Imas Siti Rohanah (52) warga Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung sedang memegang foto cucunya Riski Nur Fadhilah (18). Fadhil diduga ditipu oleh seseorang yang mengaku menjadi manajer klub profesional asal Medan dan kini sedang kerja paksa di Kamboja. Gubernur Dedi Mulyadi akan segera menangani dugaan kasus TPPO yang menimpa kiper muda asal Kabupaten Bandung, Rizki Nur Fadhilah (18). (Tribunnews.com/Fersianus Waku/TribunJabar.id/Adi Ramadhan Pratama)

Rizki Nur Fadhilah (18), kiper muda asal Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Rizki Nur Fadhilah diduga dibawa ke Kamboja untuk bekerja dalam modus penipuan melalui platform percintaan.

Kiper muda tersebut awalnya memberitahu keluarga ia hendak mengikuti seleksi untuk bisa merumput bersama salah satu tim sepak bola, PSMS Medan, di Medan, Sumatera Utara.

Namun, Presiden Klub PSMS Medan, Fendi Jonathan, menyebut pihaknya sama sekali tidak pernah membuka seleksi pemain sebagaimana narasi yang beredar di media sosial dan kemudian dikaitkan dengan hilangnya Rizki.

Kabar Rizki Nur Fadhilah diduga terjerat TPPO juga mendapat tanggapan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi membantah kabar yang menyebut Rizki Nur Fadhilah menjadi korban TPPO di Kamboja.

Sebab, menurutnya, Rizki bekerja di salah satu perusahaan di Kamboja, tapi diduga tidak betah sehingga memilih pulang.

Mengenai kondisi Rizki, Dedi Mulyadi mengungkapkan, pemuda itu aman dan telah berada di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

"Dan saya sampaikan Rizki bukan korban TPPO atau perdagangan orang."

"Dia bekerja biasa di sebuah perusahaan di Kamboja dan dimungkinkan, saya kalimatnya dimungkinkan, dia itu tidak betah di tempat kerjanya dan akhirnya ingin pulang ke Indonesia," ungkap Dedi Mulyadi dalam rekaman video yang diterima Kompas.com, Kamis (20/11/2025).

Baca selengkapnya.

3. Misteri Status WA Pencari Burung: Jemput Saya, Tolong Saya Sudah Tidak Kuat Lagi Jatuh di Gunung

EVAKUASI MUHDAR - Tim gabungan dan relawan saat evakuasi pencari burung bernama Muhdar asal Desa Gadingsari, Kecamatan Binakal Bondowoso yang dikabarkan jatuh di Gunung Malang, Desa Andungsari, Kecamatan Pakem,  ke RS Bhayangkara, Rabu (17/11/2025) malam.
EVAKUASI MUHDAR - Tim gabungan dan relawan saat evakuasi pencari burung bernama Muhdar asal Desa Gadingsari, Kecamatan Binakal Bondowoso yang dikabarkan jatuh di Gunung Malang, Desa Andungsari, Kecamatan Pakem, ke RS Bhayangkara, Rabu (17/11/2025) malam. (Istimewa)

Status whatsapp Muhdar yang menginformasikan bahwa dirinya terjatuh di Gunung Malang, Bondowoso membuat panik keluarganya.

Muhdar adalah seorang pencari burung asal Desa Gadingsari, Kecamatan Binakal Bondowoso, Jawa Timur.

Dia saat kejadian tengah berada di Gunung Malang untuk mencari burung sejak 3 hari sebelumnya.

Namun diperkirakan pada Rabu (19/11/2025) dini hari, Muhdar memposting status WA yang isinya membuat keluarga cemas.

"Jemput saya, minta tolong saya sudah tidak kuat lagi  jatuh di gunung," demikian bunyi status whatsapp Muhdar yang beredar.

Pihak keluarga yang membaca status itu kemudian melakukan pencarian.

Mereka dibantu aparat TNI-Polri serta pemerintah desa tempat asal Muhtar, termasuk tim BPBD, PMI, juga turun melakukan pencarian.
 
Kapolsek Binakal Kapolsek Binakal Iptu Wahyu Utomo beserta anggotanya dan pemerintah desa melakukan pencarian terhadap Muhdar.

"Ini Babinkamtibmas saya naik dengan Kades untuk mengecek," jelas Kapolsek Binakal Kapolsek Binakal Iptu Wahyu Utomo saat dikonfirmasi awak media.

Kasi Kesiapsiagaan dan Kedaruratan BPBD Bondowoso, Bagoes Heri Syahputra, mengatakan tim gabungan dan relawan sedang melakukan pencarian via objek wisata Tancak Kembar.

"Kita lakukan pencarian via Tancak Kembar," ujarnya.

Air Terjun Tancak Kembar adalah salah satu objek wisata alam yang populer di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Baca selengkapnya.

4. Sosok Tampan dan Berbadan Atletis Kepala SD di Pekalongan, Disebut Selingkuh dalam Spanduk Misterius

Masih menjadi misteri spanduk terpampang di gerbang sekolahan dengan narasi menuduh seorang kepala sekolah atau Kepsek SD selingkuh di Pekalongan.

Seperti diberitakan, sebuah spanduk mengejutkan warga pada Minggu malam (16/11/2025), ketika tiba-tiba terpasang di pagar di Kelurahan Kalibaros, Kecamatan Pekalongan Timur.

Spanduk itu menuduh seorang kepala sekolah dengan kalimat provokatif dan menimbulkan kegaduhan sosial yang kemudian viral di media sosial. 

Sang kepala sekolah menjadi tertuduh dalam hal ini.

Lantas merasa dirugikan isi tulisan dalam spanduk dituduh merusak rumah tangga orang lain.

Dituliskan, sosok Kepala SD disebut tampan.

Ia disebut juga memiliki badan atletis.

Namun, sisanya menyebutkan nada-nada negatif dengan isu perselingkuhan.

Berikut isi tulisan pada spanduk yang mengandung tuduhan serius terhadap kepala sekolah.

“Bermodal Tampan Berbadan Atletis, Oknum Kepala Sekolah Sering Merusak Rumah Tangga Orang Lain,” demikian salah satu narasinya, seperti dikutip dari TribunJateng.com.

Selain itu, terdapat kalimat dalam bahasa Jawa.

Baca selengkapnya.

5. Terjebak di Ranu Kumbolo saat Gunung Semeru Meletus, Bagaimana Nasib 178 Orang Termasuk 137 Pendaki?

GUNUNG SEMERU ERUPSI - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur mengalami erupsi sore ini, Rabu (19/11/2025).
GUNUNG SEMERU ERUPSI - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur mengalami erupsi sore ini, Rabu (19/11/2025). (ISTIMEWA/BNPB)

Sebanyak 178 orang terjebak di kawasan Ranu Kumbolo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sejak Rabu (19/11/2025) saat Gunung Semeru meletus.

"Sejak kemarin yang terjebak masih berada di kawasan Ranu Kumbolo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS)," kata Kalaksa BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto.

Ranu Kumbolo merupakan danau air tawar yang terbentuk secara alami di jalur pendakian Semeru.

Letaknya di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur.

Danau ini berada di ketinggian sekitar 2.389 meter di atas permukaan laut dan menjadi salah satu titik paling ikonik bagi para pendaki Gunung Semeru.

Tempat ini dijadikan pos peristirahatan utama oleh para pendaki sebelum melanjutkan perjalanan menuju Kalimati dan Mahameru.

Gatot memastikan para korban yang terjebak kondisinya baik-baik saja.

Hari ini Kamis (20/11/2025) rencananya akan dilakukan proses evakuasi.

"Mereka dalam kondisi baik. Rencananya pagi ini mereka akan kita bantu turun," imbuhnya.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved