Sabtu, 22 November 2025

Kronologi Pria Bunuh Guru SMP di OKU, Awalnya Cekcok dengan Istri

SF (27), guru PPPK di SMPN 46 Ogan Komering Ulu (OKU), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya.

Facebook Sripoku
PEMBUNUH GURU - Riko Irawan (29) dihadirkan dalam rilis tersangka di Mapolres OKU, Jumat (21/11/2025). Riko adalah pembunuh SF (27) guru PPPK di SMPN 46 OKU yang ditemukan tewas dengan kondisi mulut, tangan, kaki terikat. 
Ringkasan Berita:
  • SF (27), guru PPPK di SMPN 46 Ogan Komering Ulu (OKU), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), ditemukan meninggal dunia.
  • Korban ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya, Desa Suka Pindah, Kabupaten OKU pada Rabu (19/11/2025) malam.
  • Tersangka yang bernama Riko Irawan alias Iwan (29) tega menghabisi nyawa korban karena panik saat kepergok bersembunyi di kosan korban setelah cekcok dengan istrinya.

TRIBUNNEWS.COM - SF (27), guru PPPK di SMPN 46 Ogan Komering Ulu (OKU), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), ditemukan meninggal dunia.

Korban ditemukan tewas di kamar kosnya, Desa Suka Pindah, Kabupaten OKU, pada Rabu (19/11/2025) malam.

Suka Pindah adalah salah satu desa di Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya, OKU. Wilayah tersebut, berjarak 6 Km dari pusat kecamatan dan 67 Km dari ibukota kabupaten.

Dilansir TribunSumsel.com, ketika ditemukan, jasad korban dalam kondisi mulut, tangan, serta kakinya terikat.

Tersangka yang bernama Riko Irawan alias Iwan (29) tega menghabisi nyawa korban karena panik saat kepergok bersembunyi di kosan korban setelah cekcok dengan istrinya. 

Kapolres OKU, AKBP Endro Aribowo mengatakan, kejadian itu berawal pada Selasa (18/11/2025) sekitar pukul 19.20 WIB. 

Saat itu, tersangka memilih keluar dari kosan karena ribut dengan istrinya.

"Tersangka lalu memilih menginap di kamar kosong yang berada persis di sebelah kosan korban," ujarnya dalam rilis tersangka di Mapolres OKU, Jumat (21/11/2025). 

Pada malam itu, korban mendengar ada suara seperti orang batuk dari kamar kosong di sebelahnya. 

Korban yang merasa cemas kemudian menelepon pemilik kos dan melaporkannya.

Pada Rabu keesokan harinya, pemilik kosan datang untuk mencari tahu sumber suara yang dilaporkan korban. Sementara itu, korban pergi mengajar seperti biasa.

"Mengetahui kedatangan pemilik kosan, pelaku panik dan bergegas lari lalu masuk ke kosan korban dengan cara menyelinap lewat plafon," jelasnya. 

Baca juga: Sosok Pelaku Pembunuhan Guru SMP di OKU Sumsel, Jasad Ditemukan Terikat di Kamar Kos

Pada siang hari, sekitar pukul 13.00 WIB, korban pulang ke kos setelah mengajar.

Guru muda itu sontak berteriak "maling, tolong!" saat melihat keberadaan tersangka di kos.

Tersangka yang panik lantas membekap mulut korban dan mendorongnya hingga roboh ke kasur.

Tersangka menindih tubuh korban sambil memegangi tangannya. 

Setelah itu, ia membekap mulut korban dengan jilbab dan baju yang digunakan guru tersebut.

Tangan korban diikat dengan dasi yang digunakannya, sedangkan kakinya diikat menggunakan jilbab yang tergeletak di kos korban.

Melihat korban sudah tak berdaya, tersangka langsung mengambil handphone merk Oppo milik korban. 

HP itu kemudian disimpan tersangka di halaman rumah salah satu temannya.

"Kemudian tersangka melarikan diri ke rumah orang tuanya di Dusun Munggu Kecamatan Muara Kuang Kabupaten Ogan Ilir," ujarnya.

Baca juga: Cekcok Rumah Tangga di Sumedang Berakhir Tragis, Dede Tewas Ditikam Adik Ipar

Penemuan jasad korban

Korban pertama kali ditemukan oleh Resta, remaja putri penghuni kos sebelah korban.

Ketika itu, Resta mengajak Zainuddin Abarsoh ke kos korban untuk bertanya kenapa sepeda motor korban belum juga dimasukan ke dalam padahal hari sudah malam.

Biasanya, setiap pulang mengajar atau bepergian, korban langsung memasukkan sepeda motornya.

Akan tetapi, pada hari itu sepeda motor korban masih terparkir di pekarangan sampai malam.

Saat keduanya masuk ke dalam kos, betapa terkejutnya mereka melihat korban sudah tewas dengan posisi kaki dan tangan terikat serta mulut terikat.

Temuan ini langsung dilaporkan ke polisi. Mendapat laporan itu Kapolsek Peninjauan IPTU Dedi Iskandar SE bersama anggota langsung meluncur ke lokasi kejadian.

Polisi dibantu warga langsung membawa korban ke puskesmas terdekat untuk dilakukan Visum et repertum.

Jenazah selanjutnya dikirim ke RSUD Dr Ibnu Sutowo Baturaja, sedangkan polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara di kos korban.

(Tribunnews.com/Deni)(TribunSumsel.com/Leni Juwita)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved