Tarif Rp 1.000 Trans Jateng, Iringi Langkah Pelajar Jawa Tengah Raih Cita
Cerita sejumlah pelajar mengenai kehadiran layanan transportasi Trans Jateng yang mengiringi langkah pendidikan mereka.
Saat ini, tarif layanan kategori umum adalah Rp 5.000, dari sebelumnya Rp 4.000.
Meski begitu, hal ini tidak memberatkan masyarakat karena fasilitas layanan yang meningkat.
Hal itu dikatakan Mulyono, warga Wonogiri yang kerap memanfaatkan fasilitas Trans Jateng untuk bepergian ke Kota Solo.
"Menurut saya tarif Rp 5.000 saat ini tidak memberatkan, bahasa Jawa-nya cucuk, masih tergolong murah," ungkapnya.
Ia membandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan sebelum ada Trans Jateng.
"Kalau naik bus umum Rp 20.000, kalau pulang pergi Rp 40 ribu, nah ini kalau pakai Trans Jateng cuma Rp 10.000, jadi ya sangat murah," ungkapnya.
Aspek kenyamanan menjadi alasan Mulyono selalu menggunakan Trans Jateng.
"Menurut saya cepat ya, tidak banyak ngetem, berhenti cuma di halte tidak lama. Tempat duduk juga nyaman, maaf, kalau bus umum kadang banyak pengamen yang membuat tidak nyaman," ujarnya.
Komitmen Trans Jateng Berikan Pelayanan
Dihubungi terpisah, Kasi Operasional Balai Transportasi Jateng, Bayu Pramono Jati menilai Pemprov Jawa Tengah terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Salah satunya dengan penurunan tarif kategori khusus Rp 1.000 untuk buruh, pelajar, veteran, penyandang disabilitas, dan lansia.
"Jadi saat ini ada tambahan kategori khusus yaitu lansia dan penyandang disabilitas. Tarif khusus bagi lansia ditujukan untuk penumpang berusia 60 tahun ke atas, mereka bisa menunjukkan KTP kepada petugas yang ada di dalam armada untuk mendapatkan tarif khusus," ungkapnya saat dihubungi Tribunnews melalui telepon, Jumat (14/11/2025).
Bagi buruh, dapat ditunjukkan dengan seragam yang dikenakan, ID card perusahaan, atau menunjukkan kartu BPJS Ketenagakerjaan yang dimiliki.
"Sementara itu bagi para veteran dapat menunjukkan kartu anggotanya," ungkap Bayu.
Sementara itu, bagi penyandang disabilitas fisik tentu akan dibantu para petugas yang ada.
"Lalu bagi penyandang disabilitas non fisik bisa menunjukkan dokumen pendukung mengenai kondisi disabilitas non-fisiknya, surat, atau semacamnya," ungkap Bayu.
Volume Penumpang Alami Peningkatan
Atas penurunan tarif ini, jumlah penumpang Trans Jateng mengalami peningkatan.
"Untuk 2025 sampai dengan bulan Oktober, total penumpang mencapai 8,4 juta. Jika dibandingkan tahun 2024, naik sekitar 4 persen," ungkapnya.
Bayu menegaskan komitmen untuk terus meningkatkan fasilitas dan pelayanan untuk masyarakat sesuai dengan perencanaan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi.
"Kami juga berharap makin banyak masyarakat yang memanfaatkan transportasi umum karena untuk mendukung transportasi berkelanjutan yang mengurangi masalah lingkungan hingga lalu lintas."
"Selain itu, penggunaan transportasi umum dapat membantu mengurangi pengeluaran sehingga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan lain," pungkasnya.
(Tribunnews.com)
| Rekrutmen Relawan Pojok Rumah Pendidikan DKI Jakarta 2025: Syarat, Manfaat dan Cara Daftar |
|
|---|
| Eks Sopir Bakar Rumah Hakim Khamozaro Waruwu: Motif Dendam dan Sakit Hati, Curi Emas Rp480 Juta |
|
|---|
| Miss Meksiko yang Dituding 'Bodoh' Menang Miss Universe 2025 |
|
|---|
| Kronologi Pria Bunuh Guru SMP di OKU, Awalnya Cekcok dengan Istri |
|
|---|
| Diantar ART dan Sopir, Anak Bungsu Nikita Mirzani Jenguk Ibunya di Penjara |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.