Polusi Udara di Jakarta
Hujan Buatan Dihentikan, Ada Metode Lain Kurangi Polusi Udara Jakarta, Tapi Berisiko Kru Hipoksia
Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan hujan buatan untuk mengurangi polusi udara di Jakarta dihentikan. Ada metode lain, tapi berisiko.
Penulis:
Anita K Wardhani
”Dry ice ini yaitu CO2. Jika packaging dan handling di pesawat sembarangan, kru bisa kehabisan oksigen atau hipoksia,” ujarnya.
Menurut Budi, ada satu alternatif bahan semai lain yang bisa dicoba dan lebih memungkinkan untuk diimplementasikan, yaitu menggunakan kapur tohor.
Bedanya, kalau dry ice mengondisikan udara agar menjadi lebih dingin, sementara dengan kapur tohor sebaliknya, mengondisikan udara menjadi lebih panas.
"Tapi prinsipnya sama, mengondisikan suhu di lapisan isoterm pada ketinggian tertentu untuk mengganggu kestabilan atmosfer,” ujar Budi.
Kemudian, berdasarkan arsip berita Tribunnews.com, pada 2019 mucul juga skenario memakai mtode water spraying dari darat menggunakan alat Ground Mist Generator yang akan ditempatkan di 10 lokasi di daerah upwind.
Nantinya, air akan disemprotkan menggunakan pesawat dari darat ke atmosfer.
Air yang disemprotkan itu bertujuan untuk mengikat polutan yang ada.
Operasi modifikasi cuaca di Jakarta ini juga didukung oleh TNI AU dari skadron 4 Lanud Abdurachman Saleh Malang dengan menyiapkan armada CASA.
(Tribunnews.com/Rina Ayu/Larasati Dyah Utami/Anita K Wardhani) (TribunnewsWIKI/Widi Hermawan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.