Rabu, 20 Agustus 2025

Berita Viral

Alami Keguguran, Wanita Ini Rela Janinnya Diawetkan, sang Suami Ungkap Kisah di Baliknya

Sebelum Puu keguguran, dokter mendiagnosa bayi Eugene dan sang istri menderita trisomy 18.

Penulis: Pravitri Retno W
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Facebook/Eugene Wee
Puu Kanokrat dan Eugene Wee 

TRIBUNNEWS.COM - Kehilangan anak merupakan hal menyedihkan yang terjadi pada setiap orang tua.

Terlebih jika si anak meninggal saat belum sempat dilahirkan.

Pasangan asal Singapura harus menghadapi kejadian yang semua orang tua pasti tak menginginkannya.

Eugene Wee dan Puu Kanokrat, harus kehilangan bayinya yang masih berusia lima bulan dalam kandungan pada akhir Agustus 2018 lalu.

Dokter mendiagnosa bayi pasangan Eugene dan Puu menderita trisomy 18.

Baca: Gara-gara Sedotan, Pria Ini Marah hingga Teriaki Karyawan McDonalds, Aksinya bikin Geram Warganet

Puu Kanokrat
Puu Kanokrat (Facebook/Puu Kanokrat)

Trisomy 18 atau yang juga disebut Edwards syndrome adalah sebuah kondisi langka di mana kromosom mengalami kelainan.

Kondisi ini disebabkan adanya kromosom ekstra pada bayi yang tengah berkembang sehingga mengganggu perkembangan normal hingga bisa mengancam nyawa pada janin sebelum lahir.

Dilansir Tribunnews dari Coconuts Singapore, kondisi langka yang terjadi pada janin Puu membuat fakultas kedokteran di Universitas Chiangmai 'gempar'.

Profesor dari fakultas tersebut meminta izin pada Puu dan Eugene untuk melakukan penelitian pada janin bayi mereka.

Puu bisa saja menolak permintaan tersebut karena masuk dalam ranah privasinya dan sang suami.

Eugene Wee
Eugene Wee (Facebook/Eugene Wee)

Namun, alih-alih menolak, Puu menyetujui dan bersedia menjalani scan ultrasaound selama berjam-jam secara sukarela.

Terlebih selama Puu menjalani scan ultrasound, ia akan mendengarkan profesor dan mahasiwa kedokteran berdiskusi soal kondisi yang dialami bayinya.

Eugene membagikan kisah keluarga kecilnya ini di akun Facebook pribadinya pada Minggu (16/9/2018) kemarin.

Ia menuliskan kisah ini sebagai penghargaan pada istrinya yang telah berjuang demi bayi mereka.

Tak hanya itu, tulisan Eugene ini ia persembahkan untuk memperingati ulang tahun Puu.

Baca: Ibu Ini Bagikan Kisah Anaknya yang Derita Autisme Ditangkap Polisi saat Ulang Tahun, Kisahnya Viral

"Dalam konferensi di Singapura, delegasi muda bertanya padaku, 'Eugene, apakah menurutmu istrimu cantik?'. Jawabanku adalah tidak. Delegasi tersebut terkejut. Jika kamu bertanya pada istriku apakah aku tampan, ia juga akan menjawab tidak.

Kami jatuh cinta bukan karena penampilan. Di usia kami, kami tahu penampilan seperti hal materi lainnya, bisa memudar. Dan yang tersisa hanyalah kepercayaan, keyakinan, dan cinta kami.

Untuk teman-teman dekatku, kalian pasti sudah mengetahui istriku mengalami keguguran saat usia kandungannya lima bulan pada tiga minggu lalu.

Anak kami menderita trisomy 18 - kondisi kromosom langka yang bisa menyebabkan cacat mental berat, bentuk fisik yang tak sempurna, dan dalam kebanyakan kasus bayi dengan trisomy 18 tidak akan bisa hidup lama. Anak kami harus mengalami ketiganya. tu adalah kasus yang terjadi pada satu dari enam ribu kehamilan.

Hal itu menyebabkan kehebohan di fakultas kedokteran dan para profesor meminta kesempatan untuk melakukan scan secara mendetail, sambil menunjukkan kondisi langka ini pada mahasiswa sebanyak mungkin.

Selama empat jam, istriku memilih untuk menjalani scan ultrasound sehingga setiap mahasiswa kedokteran bisa mendapat pengetahuan sebanyak mungkin dari janin yang dikandungnya. Itu menyakitkan untuknya. Mendengar mahasiswa mendiskusikan otak bayinya sendiri, jantung yang membesar, lengan yang hilang, wajah, kurangnya organ, dan lain-lain.

Tetapi, ia tetap berbaring di sana, lelah secara emosional, fisik dan mental, supaya calon-calon dokter itu bisa belajar.

Scan ultrasound yang menunjukkan janin Puu.
Scan ultrasound yang menunjukkan janin Puu. (Facebook/Eugene Wee)


Setelah sesi tersebut selesai, fakultas kedokteran 'meminta' janin istriku untuk penelitian dan studi di masa mendatang. Kami tahu apa artinya itu.

Itu adalah permintaan yang bisa membuatnya menderita dan ia melalui proses persalinan yang menyakitkan - seperti yang ibu hamil lain rasakan - untuk melahirkan anaknya yang sudah meninggal.

Ia telah menahan segala rasa sakit emosional, tapi ini berarti ia harus mengalami lebih banyak lagi - lebih banyak lagi rasa sakit fisik yang luar biasa - hanya agar bayinya tetap utuh untuk keperluan medis.

Kami berbicara soal itu, dan ia menjawab dengan tenang, 'Jika anakku harus meninggal, maka seharusnya ia tidak meninggal dalam keadaan sia-sia'. Ia telah mengambil keputusan - ia akan melalui rasa sakit persalinan sehingga janin anak kami bisa digunakan untuk penelitian.

Selama 30 jam, aku duduk di sana melalui perjalanaan bersamanya, melihat ia kesakitan saat melahirkan, meminta lebih banyak obat penghilang rasa sakit untuk membantunya melewati waktu yang terasa tak akan berakhir.

Selama proses persalinan, ia merasakan sakit yang luar biasa. Aku mengatakan kepadanya ia bisa menyerah, tapi ia tetap bersikukuh melakukannya. Ia memilih harus melalui rasa sakit hanya untuk memastikan janin bisa tetap utuh. Setelah 33 jam, anak kami dikirim ke fasilitas medis untuk diawetkan.

Untuk mahasiswa kedokteran di Universitas Chiangmai, jika kalian membaca ini, ini adalah cerita di balik janin yang menderita trisomy 18.

Cerita tentang kepercayaan, cinta dan pengorbanan, untuk berjuang bersama kalian, dengan harapan kalian bisa menjadi manusia lebih baik.

Untuk istriku, pahlawanku, belahan jiwaku:

Kepercayaanmu, keyakinanmu, nilai-nilaimu, pengorbananmu, telah menginspirasiku untuk memulai lagi perjalanan kita dengan cara berbeda.

Selamat ulang tahun!" tulis Eugene.

Baca: Sopir Taksi Mengaku Malas, Wanita Ini Diturunkan Begitu saja di Jalanan, padahal Sudah Bayar

Eugene dan Puu
Eugene dan Puu (Facebook/Eugene Wee)

Unggahan Eugene ini menjadi viral dan mendapat banyak komentar dari warganet.

Banyak yang mengaku merasa sedih dan terharu saat membaca kisah Eugene dan Puu.

"Tidak ada kata lain selain aku menghargai cinta dan pengorbanan kalian."

"Aku turut berduka atas kehilanganmu. Selamat ulang tahun untuk istrimu dan terima kasih banyak atas pengorbanan kalian."

"Istrimu adalah wanita yang kuat dan pemberani. Semoga Tuhan selalu memberkati kalian berdua."

"Aku mengerti bagaimana rasanya. Aku mengalami keguguran saat usia kandunganku empat bulan karena bayiku didiagnosa trisomy 21. Dan aku juga harus mengeluarkan janinku lewat proses persalinan."

"Kisah ini membuatku sedih, tapi sekaligus membuatku terharu. Semoga Tuhan selalu memberkati keluarga kecil kalian."

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan