Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 H
Jelang Maulid Nabi 20 November Besok, Simak 5 Perayaan Unik Maulid Nabi di Pulau Jawa
Maulid Nabi Muhammad SAW biasanya diperingati tiap 12 Rabiul Awal, Sedangkan jika menurut kalender nasional, diperingati 20 november esok.
Penulis:
Umar Agus W
Editor:
Suut Amdani
4. Festival Ampyang Maulid di Kudus, Jawa Tengah.

Festival Ampyang Maulid di Kudus untuk peringati Maulid Nabi 2018 (kompas.com)Peringatan Maulid Nabi di berbagai daerah di Indonesia dirayakan dengan menggelar tradisi khas daerah tersebut, tak terkecuali di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Festival Ampyang Maulid dalam rangka merayakan Maulid Nabi 2018 ini dilakukan oleh warga Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.
Festival Ampyang Maulid ini sudah menjadi budaya warga Kudus sejak abad ke-16 untuk menyambut datangnya Maulid Nabi 2018.
Dilansir dari Grid.ID pada Senin (19/11/2018), satu hal yang menjadi ciri khas Festival Ampyang Maulid ini yakni kirab mengarak gunungan nasi kepal.
Baca: Bacaan Sholawat Nabi Muhammad SAW, Lantunkan Saat Maulid Nabi, Selasa 20 November 2018
Nasi kepal tersebut berisi lauk dan sayuran yang dibungkus daun jati, yang disempurnakan dengan penambahan kerupuk ampyang atau kerupuk warna-warni khas Kudus.
Sejumlah nasi kepal kemudian dirangkai menyerupai gunungan setinggi 1,5 meter.
Gunungan nasi kepal inilah yang kemudian diperebutkan warga sekitar setelah ampyang selesai didoakan oleh tokoh pemuka agama dan sesepuh agama Islam di Loram Kulon.
Dalam festival ini, pembagian ampyang menjadi puncak acara setelah kirab berakhir.
Tak hanya nasi kepal, dalam kirab tersebut turut diarak tandu berisi gunungan buah-buahan dan hasil sayuran lainnya.
5.Tradisi Hias Perahu, Tangerang

Peringatan Maulid Nabi biasanya identik dengan tausiyah dan pengajian.
Namun warga Kali Pasir, Tangerang mengemas kegiatan tersebut dengan mengarak perahu kertas berukuran besar ke aliran sungai Cisadane.
Baca: Amalan-amalan Sunnah yang Bisa Dilakukan Saat Maulid Nabi Muhammad SAW
Arak-arakan perahu hias ini merupakan tradisi turun temurun menyambut kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW.
Kurang lebih ada sepuluh perahu kertas yang diarak warga dan dibuat hanya dalam kurun waktu dua sampai tiga hari.
(Tribunnews.com/ Umar Agus W)