Tanggapan Sejumlah Pihak Soal Isu Novel Baswedan 'Orang' Gerindra, Novel: Fitnah Apa Lagi Ini?
Sejumlah pihak tanggapi isu yang menyebut Novel Baswedan sebagai 'orang' Gerindra, Novel Baswedan menganggap isu tersebut sebagai fitnah.
Penulis:
Fitriana Andriyani
Editor:
Sri Juliati
Namun menurutnya, tidak tepat jika menilai kedekatan antara dirinya dan Prabowo dilihat dari komitmen Prabowo untuk mengungkap penyerangan terhadapnya.
"Juga barangkali karena komitmen Pak Prabowo untuk mau mengungkap penyerangan terhadap saya. Kalo indikatornya itu menurut saya itu artinya bukan dekat, tapi lebih kepada kepedulian," kata Novel.
Baca: BPN: Usulan IPW Telusuri Keberpihakan Novel Baswedan Ngelantur
Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade angkat bicara terkait permintaan Neta S Pane kepada KPK dan Polri.
Menurut Andre permintaan Neta tersebut mengada-ngada dan cenderung tendensius.
Pasalnya, tudingan tersebut muncul hanya karena Novel Baswedan diusulkan menjadi Jaksa Agung, bila Prabowo-Sandi menang.
"Aneh, itu kan kalau seandainya, ada wacana usulan dari temen-temen dari BPN kepada Pak Prabowo bahwa butuh orang integritas untuk menjadi jaksa, kan itu bisa siapa aja, terus di mana masalahnya," kata Andre, saat dihubungi Tribunnews, Senin, (1/4/2019).
Andre mengatakan, permintaan Neta tersebut hanya untuk menggertak.
Tidak ada hubungannya antara Novel Baswedan dengan Gerindra, BPN, maupun pasangan Prabowo-Sandi.
Ia pun memaklumi pernyataan Neta tersebut karena selama ini merupakan bagian dari pendukung Jokowi-Ma'ruf.
"Kita tahu kok Neta pendukung Jokowi-Ma'ruf, tapi kalau menuding jangan ngelantur. Sudah bukan zamannya lagi otoriter," katanya.
Andre bahkan menyarankan Neta meminta Kapolri untuk menangkap kubu Prabowo-Sandi.
Sehingga Jokowi-Ma'ruf otomatis menang di Pemilu Presiden 2019.
"Sekalian saja Neta minta kepada Kapolri untuk menangkap Pak Prabowo,menangkap Bang Sandi, jadi Jokowi-Ma'ruf tinggal dilantik. Sekalian saja kaya gitu," kata dia.
Baca: KPK dan Polri Diminta Usut Isu Novel Baswedan Orang Gerindra
4. Pengamat komunikasi politik, Hendri Satrio