Orang yang Sering Marah-marah Berumur Lebih Pendek, Ini 4 Alasan Ilmiahnya!
Para ilmuwan menemukan bahwa orang yang sering marah-marah berumur lebih pendek dibanding orang-orang yang jarang marah. Berikut alasan ilmiahnya!
Penulis:
Fitriana Andriyani
Editor:
Natalia Bulan Retno Palupi
Yang lain mencoba bernapas dalam-dalam.
Gunakan keterampilan komunikasi yang tegas.
Baca: 17 Manfaat Stroberi bagi Kesehatan, Memutihkan Gigi hingga Mencegah Sembelit
3. Kerusakan Sistem Kekebalan Tubuh
Sakit dan lelah membuat Anda sakit dan lelah.
Kemarahan sebenarnya melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda.
Jika Anda terus-menerus marah, Anda mungkin merasa lebih sering sakit.
Dalam satu penelitian, para ilmuwan Universitas Harvard menemukan bahwa pada orang sehat, hanya mengingat pengalaman marah dari masa lalu mereka menyebabkan penurunan enam jam pada tingkat antibodi imunoglobulin A, garis pertahanan pertama sel terhadap infeksi.
Jika Anda seseorang yang terbiasa marah, lindungi sistem kekebalan tubuh Anda dengan beristirahat.
Orang yang marah sering dikaitkan dengan mereka yang tidak mendapatkan tidur malam yang memuaskan.
Kemudian, komunikasi yang asertif, pemecahan masalah yang efektif, menggunakan humor, atau merestrukturisasi pikiran Anda adalah cara yang baik untuk membalikkan kerutan yang terbalik.
Baca: 10 Manfaat Tak Terduga Konsumsi Biji Jeruk: Turunkan Kolesterol hingga Tingkatkan Kekebalan Tubuh
4. Kematian dini
Kemarahan bisa mempersingkat hidup Anda.
Benarkah orang bahagia hidup lebih lama?
“Stres sangat erat kaitannya dengan kesehatan umum. Jika Anda stres dan marah, Anda akan mempersingkat masa hidup Anda,” kata Fristad.
Sebuah studi Universitas Michigan yang dilakukan selama periode 17 tahun menemukan bahwa pasangan yang menahan amarah mereka memiliki rentang hidup yang lebih pendek daripada mereka yang siap mengatakan ketika mereka marah.