Kabar Artis
Kelalaian Raffi Ahmad Hadiri Pesta Sampai Ke Meja Hijau, Pengamat: Memang Tak Cukup Hanya Minta Maaf
Pengamat sosial dari UNS, Nurhadi menyebut gugatan yang dilayangkan kepada Raffi Ahmad karena melanggar protokol kesehatan dinilai sudah tepat.
Penulis:
Inza Maliana
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
Lantas, bagaimana tanggapan pengamat sosial atas gugatan yang dilayangkan oleh David Tobing ini?
Pengamat Sosial dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Nurhadi pun mendukung langkah David Tobing yang melaporkan Raffi.
Sebab, menurutnya tindakan yang dilakukan Raffi bisa berdampak buruk bagi masyarakat.
Sehingga, tidak cukup jika suami dari Nagita Slavina ini hanya meminta maaf kepada publik.
Ia menyebut, sejak awal, terpilihnya Raffi Ahmad sebagai duta vaksin Covid-19 memang kurang tepat.
Hal itu lantaran segala aktivitas yang dilakukan oleh pesohor yang dijuluki Sultan Andara ini sarat akan 'kerumunan'.

"Masalahnya, Raffi Ahmad sosok yang sulit mengindari ingar-bingar."
"Aktivitasnya sarat dengan kumpul-kumpul bersama orang dan itu yang menurut saya kurang pas (jadi duta vaksin Covid-19, red)," kata Dosen Pendidikan Sosiologi Antropologi di UNS ini kepada Tribunnews, Sabtu (16/1/2021).
Lantaran sudah terlanjur menerima suntikan vaksin Covid-19, Nurhadi menyarankan agar Raffi bertindak lebih jauh dari sekedar meminta maaf.
Seperti berinisiatif melakukan isolasi mandiri selama beberapa hari guna mempertanggungjawabkan kelalaiannya.
"Kalau sudah terlanjur yasudah, tapi yang harus dilakukan Raffi Ahmad itu tidak cukup hanya minta maaf seperti kemarin."
"Mungkin dia bisa melakukan isolasi mandiri dalam rangka untuk menjalani hukuman sosial dari masyarakat," ujar Nurhadi.

"Tujuannya agar kepercayaan orang kepada langkah-langkah yang diambil pemerintah dapat kembali," tambahnya.
Nurhadi menilai, polisi memang sudah seharusnya terjun langsung untuk memeriksa dugaan pelanggaran protokol kesehatan ini.
Sebab, polisi memiliki peran yang cukup andil untuk menjernihkan polemik dari kelalaian Raffi.