Didampingi Al Ghazali sebagai Saksi, Ahmad Dhani Percepat Laporkan Lita Gading ke Polda Metro Jaya

TRIBUNNEWS.COM - Ahmad Dhani kembali mengambil langkah hukum terkait dugaan perundungan terhadap putrinya, SA.

Kali ini, ia secara resmi melaporkan psikolog Lita Gading ke Polda Metro Jaya atas dugaan pelanggaran terhadap Undang-Undang Perlindungan Anak dan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) hari ini, Kamis (10/7/2025).

Kuasa hukum Ahmad Dhani, Aldwin Rahadian, menyampaikan bahwa laporan ini awalnya dijadwalkan untuk dilakukan pada hari Jumat.

Namun, pihaknya memutuskan untuk mempercepat proses pelaporan karena telah mengantongi cukup bukti dan kajian hukum.

"Seharusnya Jumat, tapi kita percepat saja laporkan seseorang yang inisialnya LG (Lita Gading)," ujar Aldwin, dikutip Tribunnews dari YouTube Cumicumi, Kamis (10/7/2025). 

Ia menambahkan bahwa laporan ini merupakan laporan pidana yang didasari oleh analisis terhadap unsur-unsur hukum yang berlaku.

"Kita akan laporkan laporan pidana, setelah kita kaji baik itu dari unsur perlindungan anak dan ITE," jelas Aldwin.

Dalam proses pelaporan tersebut, Ahmad Dhani juga didampingi oleh putra sulungnya, Al Ghazali.

Aldwin menyebut bahwa Al turut bersedia memberikan dukungan penuh sebagai saksi.

"Al Ghazali memberikan KTP untuk dijadikan saksi. Dia bersiap memberikan identitasnya dan pendampingan," kata Aldwin.

Langkah ini semakin menunjukkan keseriusan Ahmad Dhani dan keluarga dalam menyikapi dugaan pelanggaran yang dianggap merugikan secara psikis putrinya.

Baca juga: Langkah Ahmad Dhani Laporkan Perundungan SA ke KPAI Tuai Pujian dari Psikolog: Itu Sangat Baik

Ahmad Dhani Soroti Perbedaan Sikap Psikolog Lita Gading dengan Teman Putrinya SA soal Perundungan

Sebelumnya, Ahmad Dhani buka suara terkait kondisi psikis putrinya, SA, usai munculnya konten dari akun yang diduga milik psikolog Lita Gading.

Seperti diketahui, Ahmad Dhani baru saja melaporkan akun media sosial yang diduga milik Lita Gading ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Ia menuding adanya unsur perundungan terhadap anak di bawah umur melalui unggahan tersebut.

Konten tersebut, menurut Dhani, dinilai menyudutkan SA hingga menimbulkan dampak secara emosional.