Selasa, 30 September 2025

Mendagri Tito Karnavian Ingatkan Pemda Prioritaskan Penanganan TBC dan Kawal Program MBG

Mendagri Tito Karnavian minta Pemda serius tangani TBC dan aktif mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Editor: Content Writer
Istimewa
PENANGANAN TBC - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian bersama Menko PMK Pratikno dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pada Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penuntasan TBC dan Pembahasan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (29/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan pentingnya Pemerintah Daerah (Pemda) menjadikan penanganan tuberkulosis (TBC) sebagai salah satu prioritas utama. Hal ini mengingat tingginya jumlah kasus yang masih dihadapi masyarakat. 

Berdasarkan laporan Global Tuberculosis Report 2024, Indonesia tercatat sebagai negara dengan estimasi kasus dan angka kematian akibat TBC tertinggi kedua di dunia. 

“Ini menjadi atensi yang serius bagi kita, dan mohon ini juga menjadi sinyal bahwa penanganan TB ini menjadi perhatian dan priority dari semua daerah juga,” ujar Mendagri Tito Karnavian pada Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penuntasan TBC dan Pembahasan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (29/9/2025).

Mendagri Tito Karnavian menjelaskan, Presiden RI Prabowo Subianto telah memberikan arahan khusus dalam penanganan TBC. Bahkan, Presiden secara langsung menugaskan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno sebagai koordinator dalam mengatasi kasus tersebut.

Mendagri Tito Karnavian menyebut, peran aktif Pemda mampu mengoptimalkan penanganan TBC. Hal itu terbukti saat penanganan pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu. Pada waktu tersebut, melalui kerja sama lintas sektor baik pusat maupun daerah, pandemi Covid-19 dapat dikendalikan.

“Kalau TB ini kuncinya nomor satu, teman-teman kepala daerah serius aja tuh, jadikan prioritas,” jelas Mendagri Tito Karnavian. 

Selanjutnya, Pemda diminta membentuk tim penanggulangan TBC di tiap kabupaten, kota, hingga provinsi. Tim tersebut juga diminta menggelar analisis dan evaluasi (Anev) secara rutin, sehingga perkembangan kasus TBC di daerah dapat termonitor. 

Di sisi lain, Mendagri Tito Karnavian menugaskan Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kemendagri Safrizal ZA bersama Pelaksana Tugas (Plt.) Dirjen Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Murti Utami untuk memimpin penanganan teknis TBC layaknya pengendalian Covid-19. Langkah tersebut bakal didukung penyusunan panduan oleh Kemenkes dan Kemendagri.

Baca juga: Mendagri Tito Karnavian: Koordinasi Pemda dan Satgas MBG Bakal Minimalisir Keracunan 

“Nanti kita akan lihat, seperti kita menangani inflasi, daerah mana yang [kasus TBC-nya] tinggi, rendah, ada langkah-langkah yang dikerjakan, apakah sudah melaksanakan screening atau tidak, kemudian yang menemukan screening yang tertinggi daerah mana,” ujarnya. 

Daerah dengan penanganan TBC terbaik akan diusulkan untuk memperoleh penghargaan. Secara rutin, progres penanganan TBC oleh daerah juga akan diumumkan kepada publik.

Sementara itu, pada forum yang sama, Mendagri Tito Karnavian juga mengajak kepala daerah untuk mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam konteks ini, daerah dapat berperan aktif mencegah terjadinya insiden keracunan makanan dengan mengoptimalkan peran dinas kesehatan setempat.

Dinas kesehatan beserta jajaran terkait dapat melakukan rapat internal guna membahas proses bisnis, mekanisme pengecekan makanan di lapangan, sekaligus menerbitkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).

“Sebelum dihidangkan ada UKS, Unit Kesehatan Sekolah yang akan mengecek kualitas. Jadi pengecekan yang di dapur, pengecekannya lagi oleh ahli gizi dan mungkin dinas kesehatan, dan kemudian pada waktu di sekolah sampai, itu ada lagi bisa pengecekan oleh Unit Kesehatan Sekolah yang di bawah kendali dari Dinas Pendidikan yang bosnya ya kepala daerah,” tutupnya. 

Turut hadir pada rapat tersebut, Menko PMK Pratikno, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang, Wakil Kepala BGN Sony Sanjaya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Tomsi Tohir, serta pejabat terkait di lingkungan kementerian/lembaga.

Hadir pula secara virtual Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi, serta para kepala daerah.

Baca juga: Mendagri Tito Karnavian: Hilirisasi Pertanian Jadi Kunci Keluar dari Middle Income Trap

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan