Senin, 25 Agustus 2025

Kirana Larasati Kurang Persiapan di Ajang Miss Universe, Tapi Tak Menyerah

Meski kurang persiapan untuk mengikuti ajang tersebut, Kirana Larasati tidak ingin menjadikan itu sebagai alasan untuk menyerah.

Warta Kota/ Arie Puji
KIRANA LARASATI - Kirana Larasati saat ditemui di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Ragunan, Pasar Minggu, Kamis (18/5/2017) Terbaru, nama Kirana Larasati masuk top 29 Miss Universe Indonesia 2025 yang diumumkan pada Rabu (6/8/2025) 

Ia menilai wajar bila ada pihak yang menyampaikan kekecewaan maupun kritik. Kirana menjadikan hal itu sebagai dorongan untuk berkembang.

"Kalau ada yang mungkin tidak suka atau mengkritisi salah satu kekurangan, saya ambil itu menjadi positifnya saja," ucapnya.

"Ya menjadi cambukan untuk lebih berlatih lagi," tutur Kirana.

Karier Kirana

Kirana Larasati menapaki karier di dunia hiburan lewat cara yang tidak terduga. Awalnya, ia hanya mengikuti kontes promosi film 'Eiffel I’m in Love' yang diadakan sebuah stasiun radio, dengan hadiah makan malam bersama Samuel Rizal dan Shandy Aulia.

Dari kesempatan itu, Kirana justru dilirik oleh penyeleksi peran Soraya Intercine Films dan ditawari untuk mengikuti audisi sinetron.

Langkah itulah yang kemudian membuka pintu lebar bagi Kirana di dunia seni peran.

Nama Kirana melejit setelah membintangi sinetron 'Azizah' yang tayang di SCTV pada 2007. Sebelumnya, ia juga tampil di sejumlah judul populer lain, termasuk 'Benci Bilang Cinta' (2006–2007) yang menjadi salah satu tontonan remaja paling digemari pada masanya.

Perannya yang kuat membuat wajah Kirana semakin dikenal luas oleh penonton televisi Indonesia.

Tak hanya di layar kaca, Kirana juga mencatatkan prestasi di dunia film. Ia mendapat peran utama sebagai Safina dalam segmen “Cerita Yogyakarta” pada film antologi 'Perempuan Punya Cerita' (2008), sebuah proyek penting yang melibatkan sutradara perempuan dengan kisah sosial yang mendalam.

Karier layar lebarnya berlanjut lewat sejumlah film yang cukup mencuri perhatian, seperti Claudia/Jasmine (2008), Purple Love (2011), hingga Slank Nggak Ada Matinya (2013) yang mengisahkan perjalanan band legendaris Indonesia.

Ia juga aktif di berbagai judul lain, antara lain Turis Romantis (2015) dan Rumput Tetangga (2019), yang menegaskan konsistensinya bertahan di industri hiburan lebih dari satu dekade.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan