Demo di Jakarta
Emak-emak Ini Takut Usai Lihat Penjarahan Rumah Eko Patrio: Listrik Dimatiin, Seram
Rumah Eko Patrio di Kuningan dijarah 500 massa dalam tiga gelombang. Perabot, elektronik, hingga bahan dapur ludes dibawa.
Penulis:
Fauzi Nur Alamsyah
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM - Seorang emak-emak bernama Lasmi menceritakan detik-detik massa menjarah rumah anggota DPR dan komedian Eko Patrio.
Rumah Eko Patrio di Jalan Karang Asem I, Kuningan, Jakarta Selatan, dijarah massa pada Sabtu (30/8/2025) malam.
Rumah berwarna dominan putih itu ditaksir bernilai Rp 150 Miliar. Rumah itu memiliki arsitektur modern minimalis dengan fasilitas super mewah.
Rumah ini sempat disebut mirip “Istana Bogor versi modern” oleh sahabat-sahabat Eko dalam konten YouTube.
Rumah itu terdiri dari 4 lantai dan berdiri di lahan sekitar 900 meter persegi. Rumah mempunyai fasilitas berupa Lift transparan pribadi, kolam renang di rooftop lantai 4, Musala mewah di bagian depan rumah, Interior marmer dan batu onyx, ruang makan sepanjang 6 meter, dan ruang karaoke dan ruang koleksi sepatu. Rumah itu dikerjakan sendiri oleh Eko dan istrinya tanpa desainer profesional.
Kemewahan rumah ini menjadi sorotan publik, terutama di tengah isu tunjangan DPR dan gaya hidup elite yang memicu kemarahan warga.
Eko Patrio menjadi sasaran amuk massa karena dianggap mewakili perilaku anggota DPR yang tidak peka terhadap penderitaan rakyat di tengah krisis.
Eko Patrio, yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VI DPR, terekam berjoget dalam Sidang Tahunan MPR 15 Agustus 2025. Aksi itu dinilai tidak etis dan menyakiti hati publik. Ia mengunggah video parodi bergaya disc jockey yang dianggap melecehkan kritik masyarakat terhadap gaya hidup elite politik.
Di tengah sorotan soal kenaikan tunjangan rumah DPR, gestur Eko dinilai memperkeruh suasana dan memicu amarah warga.
Diperkirakan lebih dari 500 orang menyatroni kediaman itu, Rumah dijarah dalam tiga gelombang, seluruh isi rumah ludes termasuk bahan dapur.
Salah satu tetangga, Lasmi, mengaku ketakutan saat massa merangsek ke rumah Eko pada Sabtu malam.
Dia melihat adapta keramaian di depan rumahnya pada Sabtu sekitar pukul 21.00 WIB. Massa datang bergerombol dan langsung merangsek masuk ke rumah Eko Patrio.
“Jam 9 sudah mulai ricuh itu,” ujar Lasmi, Minggu (31/8/2025).
Situasi mendadak mencekam saat aliran listrik di tempot tinggalnya mendadak mati.
Menurut Lasmi, listrik di sekitar lokasi sempat dipadamkan saat penjarahan berlangsung.
Di tengah malam dan listrik mati, dia melihat kerumunan massa masuk ke rumah Eko.
Terlihat ratusan orang masuk ke rumah mewah itu.
“Iya dimatiin (listriknya,-red). Ya serem lah, serem,” kata dia.
Ia menyebut, massa membawa berbagai barang dari dalam rumah Eko Patrio, mulai dari perabotan hingga barang elektronik.
“Ya kasur, TV, gitu,” ungkapnya.
Lasmi mengaku khawatir aksi anarkis itu bisa merembet ke rumah-rumah warga sekitar.
“Iyalah, itu udah anarkis namanya. Penjarahan-jarahan kayak gitu. Takutnya geser ke rumah warga juga,” ujarnya.
Ia berharap peristiwa seperti ini tidak terulang kembali.
“Ya jangan terulang lagilah. Kasihan kan yang tahu enggak tahu, jadi takut. Udah bukannya demo, tapi anarkis,” kata Lasmi.
Massa Datang Tiga Gelombang
Anggota DPR RI sekaligus komedian Eko Patrio ternyata sudah lebih dulu meninggalkan kediamannya di kawasan Kuningan, Jakarta, sebelum kedatangan massa pada Sabtu malam (30/8/2025).
Hal itu diungkapkan oleh Heri, petugas keamanan komplek tempat Eko Patrio tinggal di Jalan Karang Asem I, Kuningan, Jakarta Selatan.
"Dua hari sebelum mau ada demo segala macem itu (Eko) sudah enggak ada," kata Heri saat ditemui, Minggu (31/8/2025).
Tak hanya Eko yang sudah tak berada di lokasi, sejumlah kendaraan pribadinya juga telah diamankan lebih dulu.
"Kalau untuk mobil (sudah) diamankan," ujar Heri.
Selain itu satpam lainnya yakni Suparman saat kejadian mengatakan hanya ada asisten rumah tangga (ART) dan keamanan yang berada di rumah mewah Eko Patrio.
Suparman menambahkan ART Eko sudah diamankan dan dalam keadaan baik pasca penjarahan berlangsung.
" (ART saat kejadian) Di dalam," ujar Suparman.
Detik-detik rumah Eko Patrio disatroni massa
Kediaman legislator, Sekjan PAN sekaligus komedian Eko Patrio di Jalan Karang Asem I, kawasan Kuningan, Jakarta, menjadi sasaran penjarahan ratusan massa pada Sabtu (30/8/2025) malam.
Heri mengungkapkan kronologi mencekam itu berlangsung dalam tiga gelombang.
“Jadi semalam itu massa udah mulai berkumpul dari jam 21.00 WIB. Jam 22.00 itu gelombang pertama merangsek masuk, karena pertahanan TNI dan keamanan kita juga terbatas. Massa jumlahnya ratusan, nggak terbendung,” ujar Heri saat ditemui, Minggu (31/8/2025).
Gelombang kedua yang terjadi sekitar pukul 23.35 WIB disebut Heri lebih brutal.
Menurutnya, semua isi rumah Eko Patrio ludes dijarah, mulai dari barang elektronik, perabotan, hingga bahan dapur.
“Barang-barang semua yang ada di dalam itu habis terkuras tanpa terkecuali. Sampai jagung, sawi, bumbu dapur, itu yang sepele aja diangkut. Nggak ada sisa,” ungkapnya.
Sementara itu, gelombang ketiga terjadi sekitar pukul 02.30 WIB. Namun, massa akhirnya mundur setelah perwakilan mereka mengecek langsung kondisi rumah dinyatakan sudah ludes dijarah.
“Gelombang ketiga itu kita halau. Kita ambil perwakilan tiga orang masuk ke rumah, mereka lihat sendiri kalau memang udah nggak ada barang sama sekali. Setelah itu situasi kondusif, meski masih ada sebagian yang bertahan karena penasaran,” tutur Heri.
Heri memperkirakan total massa yang menyerbu rumah Eko mencapai lebih dari 500 orang.
“Informasi itu 500 lebih. Dari Babinsa kita tuh dapat info, massa juga merangsek ke Plaza Grande, apartemennya Pak Uya,” katanya.
Dari pantauan, rumah Eko Patrio kini tampak kosong dan tertutup rapat. Pintu utama disegel dengan besi panjang, sementara pecahan kaca berserakan di sekitar lokasi.
Polisi Buru Pelaku
Kepolisian Metro Jakarta Selatan memastikan akan mengusut kasus penjarahan rumah dari Anggota DPR RI Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio yang berlokasi di Jalan Karang Asem I, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, pihaknya masih berupaya mengidentifikasi pelaku.
"Masih dilidik (penyelidikan) ya," kata Nicolas, dikutip dari TribunJakarta.com, Minggu (31/8/2025).
Nicolas memastikan Polres Metro Jakarta Selatan bakal mengusut peristiwa penjarahan tersebut.
"Iya (akan diusut)," ujar Kapolres.
Pantauan TribunJakarta.com pada Minggu (31/8/2025), rumah Eko yang bernuansa hitam dan putih itu dipenuhi banyak coretan di dinding.
Selain itu, sejumlah kaca jendela di rumah Eko pecah. Teras rumah pun dipenuhi pecahan kaca.
Puing-puing sampah sisa penjarahan terlihat berserakan di depan pagar rumah. Sementara itu, terdapat tumpukan pakaian di atas salah satu kanopi rumah Eko Patrio.
Di sisi lain, tak ada aparat kepolisian maupun TNI yang berjaga di perumahan tempat tinggal Eko Patrio.
Penjagaan hanya dilakukan oleh sejumlah satpam perumahan di pos sekuriti.
Aksi Penjarahan
Tak hanya di rumah Eko Patrio, sejumlah kediaman dari anggota DPR RI yakni Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach pun tak lepas dari aksi penjarahan.
Rumah Nafa Urbach di perumahan elite Kebayoran Essence, Bintaro, Tangerang Selatan didatangi massa pada Minggu (31/8/2025) dini hari
Video penjarahan sempat beredar luas, sejumlah orang tak dikenal terlihat masuk dan keluar rumah.
Seorang warga, Syarif menyebut, ada sekitar 20 orang keluar dari rumah Nafa membawa barang-barang.
Saat itu, rumah dalam kondisi kosong dan berantakan, dengan barang elektronik seperti TV hilang, sementara peralatan besar seperti kulkas masih ditinggal.
sebelum penjarahan rumah Nafa Urbach, rumah Ahmad Sahroni yang terletak di Jalan Swasembada Timur XXII, Tanjung Priok, Jakarta Utara telah menjadi target aksi penjarahan terlebih dahulu, yakni pada Sabtu (30/8/2025).
Awalnya, massa hanya ingin mencari Sahroni, dan melakukan aksi demonstrasi di depan rumahnya, sebagai respons terhadap pernyataan kontroversialnya yang menyebut penuntut pembubaran DPR sebagai "orang tolol sedunia" pada Jumat (22/8/2025) lalu, serta dukungannya terhadap penangkapan pendemo di bawah umur.
Namun pada Sabtu sore kemarin, situasi memanas ketika massa mulai melempar rumah Sahroni dengan batu dan benda keras, merusak kaca dan pagar, lalu merangsek masuk.
Massa mulai menjarah berbagai barang, termasuk peralatan elektronik dan rumah tangga seperti televisi, kulkas, mesin cuci, bath tub, hingga Kasur.
Rumah Menkeu Sri Mulyani Ikut Dijarah
Rumah dari Menteri Keuangan Sri Mulyani yang berlokasi di kawasan Bintaro Sektor 3A, Tangerang Selatan pun tak lepas dari aksi penjarahan pada Minggu (31/8/2025) dini hari.
Olaf (34) warga yang tinggal tak jauh dari rumah Sri Mulyani mengungkapkan, ada dua gelombang massa yang mendatangi rumah berkelir putih itu.
"Gelombang pertama sama gelombang kedua itu lebih banyak yang gelombang kedua," katanya kepada awak media
"Gelombang pertama setengah satu (00.30 WIB). Yang kedua itu setengah tiga (02.30 WIB)," imbuhnya.
Olaf mengatakan massa tersebut membawa sejumlah barang dari rumah Sri Mulyani mulai dari lukisan, TV hingga piring.
"TV, lukisan, ya itu. Yang gelombang kedua aja bawa piring, bawa baju, dia teriak-teriak 'ini nih, buat ibu gua'," ucapnya.
Menurut penuturan Olaf, saat massa datang, Sri Mulyani tidak ada di rumah tersebut. Ia mengatakan bahwa Sri Mulyani tidak menempati rumah itu.
Prabowo Instruksikan TNI-Polri Tindak Tegas Pelaku Penjarahan
Presiden Prabowo Subianto memberikan keterangan terkait gelombang demonstrasi yang terjadi di Jakarta dan di sejumlah daerah Indonesia.
Ia pun juga meminta aparat keamanan dalam hal ini polisi dan TNI untuk menindak tegas para pelaku kerusuhan dan penjarahan.
“Kepada pihak Kepolisian dan TNI, saya perintahkan untuk ambil tindakan yang setegas-tegasnya, terhadap perusakan fasilitas umum, penjarahan rumah individu, dan sentra-sentra ekonomi, sesuai hukum yang berlaku,” kata Prabowo dalam keterangan Pers di Istana Negara, Jakarta pada Minggu (31/8/2025).
Selain itu, Prabowo juga meminta masyarakat untuk menyampaikan aspirasi secara damai tanpa tindakan anarkis.
"Penyampaian aspirasi bisa dilakukan secara damai namun jika dalam pelaksanaannya terdapat kegiatan-kegiatan yang bersifat anarkis, distabilisasi negara, merusak atau membakar fasilitas umum sampai adanya korban jiwa, mengancam dan menjarah rumah-rumah dan instansi-instansi publik maupun rumah-rumah pribadi, hal itu merupakan pelanggaran hukum dan negara wajib hadir dan melindungi rakyatnya," sambungnya.
Demo di Jakarta
Polisi Tangkap 9 Pelaku Penjarahan Rumah Uya Kuya, Barang Jarahan Jadi Bukti |
---|
Imbas Demo, Disnaker DKI Imbau Perusahaan Terapkan WFH |
---|
Polisi Tangkap 9 Pelaku Penjarahan Rumah Uya Kuya di Jakarta Timur, Perannya Masih Didalami |
---|
Rumah Anggota DPR RI Eko Patrio Dijarah, Polisi akan Usut dan Buru Pelaku |
---|
Detik-Detik Rumah Dikira Milik Nafa Urbach Dijarah, Satpam: Massa Teriak ‘Ini Uang Kami’ |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.