Senin, 8 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Keponakan Aktris Chika Jessica Jadi Korban Pemukulan Aparat Saat Kericuhan di Bandung

Keponakan Chika yang baru pulang kerja dan sedang berdiam diri di pinggir jalan usai membeli gorengan jadi sasaran bogem mentah polisi.

Warta Kota/Arie Puji Waluyo
Chika Jessica ketika ditemui di gedung Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (6/7/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktris sekaligus presenter Chika Jessica membagikan cerita keponakannya yang menjadi korban salah pukul oleh aparat, dalam kericuhan di Bandung, Jawa Barat, melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.

Peristiwa tersebut terjadi saat aparat kepolisian di Bandung tengah membubarkan aksi demonstrasi.

Dalam unggahannya, Chika menuliskan kronologi kejadian yang menimpa keponakannya.

Dari cerita Chika Jessica, malam itu polisi yang memburu pendemo berlarian sambil memukul orang-orang secara acak.

Baca juga: Bandung Sempat Memanas Polda Jabar Siaga 1, Mataram Juga Bendera Merah Putih di Polda NTB Diturunkan

Alhasil, keponakan Chika yang baru pulang kerja dan sedang berdiam diri di pinggir jalan usai membeli gorengan jadi sasaran bogem mentah polisi.

“Semalem di Bandung, keponakan saya menjadi korban pemukulan oleh polisi di Bandung, yang dimana polisinya sedang mengejar pendemo berlarian sambil memukul secara random," ujar Chika Jessica dikutip Tribunnews.com, Selasa (2/9/2025).

"Posisi keponakan saya baru pulang kerja, dan sedang jajan di gerobak tahu bulat dan sedang diam. Tapi tiba-tiba diseret dan dipukul kepalanya oleh polisi," terusnya.

Chika menambahkan bahwa dari cerita keponakannya itu beberapa temannya sudah memberitahu polisi bahwa mereka bukan demonstran.

"Bahkan teman-temannya pun sudah teriak ‘ini mah karyawan pak, baru pulang kerja’. Tapi temannya malah ikut kena hantaman pentungan polisi juga," tuturnya.

Chika memahami bahwa di momen seperti ini akan ada banyak oknum yang melabeli diri mereka demonstran yang sebenarnya hanya oknum pembuat onar.

"Dalam keadaan yang sedang tidak kondusif seperti ini, pasti banyak juga oknum yang mengatasnamakan pendemo, padahal dia perusuh. Tapi tolong pak polisi jangan salah sasaran dong. Nyawa nggak bisa diganti," tuturnya.

Ia mengatakan bahwa setelah kejadian tersebut keponakannya langsung trauma sehingga tidak bisa bekerja hari ini.

"Kami tidak pantas mendapat perlakuan kasar seperti ini. Keponakan saya langsung trauma dan hari ini kami pihak keluarga tidak mengizinkan dia untuk bekerja," ucapnya.

"Karena badannya pun sakit karena diseret, dan kepalanya pun memar di dalam. Sampai terjadi hal yang tidak diinginkan pada saudara kami," kata Chika.

Sekedar informasi tadi malam terjadi kericuhan di Bandung ketika polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet di sekitar kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas).

Aksi ini membuat mahasiswa serta satpam kampus mengalami sesak napas, bahkan seorang mahasiswa Unpas dilaporkan terkena peluru karet.

Dari area kampus ditemukan 48 sisa proyektil gas air mata, sementara sekitar 12 orang sempat pingsan. Polisi membantah menyerang kampus dan menyebut gas air mata hanya ditembakkan ke jalan, lalu terbawa angin masuk ke lingkungan kampus.

Mereka juga menuding ada kelompok anarko yang melempar bom molotov dan memprovokasi situasi.

(Tribunnews.com/ Bayu Indra Permana)

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan