Kabar Artis
Pandji Pragiwaksono Akui Siap Jalani Proses Hukum Negara dan Adat, Buntut Lelucon Pemakaman Toraja
Komika, Pandji Pragiwaksono akhirnya buka suara terkait kecaman dari masyarakat Toraja atas candaannya tahun 2013 silam.
Ringkasan Berita:
TRIBUNNEWS.COM - Komika, Pandji Pragiwaksono akhirnya buka suara terkait kecaman dari masyarakat Toraja atas candaannya tahun 2013 silam.
Masyarakat Toraja tersulut amarah saat mendengar adat pemakaman Toraja, yakni Rambu Solo dijadikan bahan candaan Pandji.
Pandji membawakan candaan tersebut dalam acara Mesakke Bangsaku pada tahun 2013.
Pelawak tunggal sekaligus penulis tersebut menyebut banyak warga Toraja jatuh miskin karena biaya pesta adat pemakaman yang mahal.
Lalu Pandji plesetkan hal itu dengan beranggapan jenazah belum dimakamkan dibiarkan dan disimpan di ruang tamu atau depan tv.
Video lawas tersebut viral kembali dan membuat masyarakat Toraja memberikan kecaman pada sang komedian.
Pemuda Toraja Indonesia (PTI) menyampaikan kecaman tersebut secara resmi pada Minggu (2/11/2025) di Jakarta.
PTI menyebut isi materi komedian Pandji bukan hanya melanggar norma sosial dan agama, namun juga berpotensi melanggar hukum yang berlaku di Indonesia.
Kecaman tersebut kini ditanggapi oleh Pandji melalui Instagram @pandji.pragiwaksono pada Selasa (4/11/2025).
"Kepada Yang Terhormat, Masyarakat Toraja," tulis Pandji dalam video background hitam.
Baca juga: Kritikan Pandji Pragiwaksono Pada Komposisi Pejabat BGN: Minim Ahli Gizi
Pandji mengaku sudah berdialog dengan Rukka Sombolinggi terkait masalahnya dengan masyarakat Toraja.
Pria kelahiran Singapura tersebut meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Toraja.
"Selamat pagi, Indonesia.
Terutama untuk masyarakat Toraja yang saya hormati.
Dalam beberapa hari terakhir, saya menerima banyak protes dan kemarahan dari masyarakat Toraja terkait sebuah joke dalam pertunjukan Mesakke Bangsaku tahun 2013. Saya membaca dan menerima semua protes serta surat yang ditujukan kepada saya.
Tadi malam, saya berdialog dengan Ibu Rukka Sombolinggi, Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). Dalam pembicaraan kami lewat telepon, Ibu Rukka menceritakan dengan sangat indah tentang budaya Toraja tentang maknanya, nilainya, dan kedalamannya. Dari obrolan itu, saya menyadari bahwa joke yang saya buat memang ignorant, dan untuk itu saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Toraja yang tersinggung dan merasa dilukai," tulis @pandji.pragiwaksono.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.