Resmi Cerai dari Ahmad Assegaf, Tasya Farasya Tak Tuntut Nafkah dan Harta Gono-gini

Ringkasan Berita:

• PA Jaksel mengabulkan gugatan cerai Tasya Farasya terhadap suaminya
• Tidak ada masalah soal harta gono gini
• Nafkah juga tak masuk dalam gugatan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selebgram Tasya Farasya resmi bercerai dari suaminya, Ahmad Assegaf, setelah majelis hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan mengabulkan gugatan cerainya pada Rabu (12/11/2025).

Kuasa hukum Tasya Farasya, Sangun Ragahdo, menegaskan bahwa seluruh permohonan pihak penggugat dikabulkan majelis hakim.

“Pada pokoknya putusan dari perkara perceraian ini antara penggugat, klien kami Ibu Tasya, dengan tergugat yaitu Bapak Ahmad, mengabulkan permohonan kami,” ujar Sangun Ragahdo di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (12/11/2025).

"Jadi perceraian ini dinyatakan sah dan resmi. Apa yang kami mohonkan dikabulkan oleh majelis hakim,” lanjutnya.

Ragahdo menegaskan bahwa sejak awal pihak Tasya tidak pernah mengajukan permintaan nafkah atau pembagian harta gono-gini dalam gugatan.

Dengan begitu mengenai gugatan nafkah dan harta tidak masuk dalam amar putusannya.

Baca juga: Tasya Farasya Resmi Cerai dari Ahmad Assegaf, Sepakat Asuh Anak Bersama

 “Harta gono-gini kita enggak pernah bahas dalam gugatan. Jadi itu memang bukan masalah. Terkait harta gono-gini tidak ada,” katanya.

“Tasya sendiri juga enggak butuh nafkah,” ujar Riphat tim kuasa hukum Tasya lainnya.

Ragahdo kemudian menjelaskan sejak awal gugatan dimasukkan kliennya tidak berharap banyak mengenai nafkah dari Ahmad Assegaf. 

 “Dari awal memang Tasya enggak berharap soal nafkah, soal apa pun. Fokusnya hanya pada perceraian dan hak asuh anak," ucap Ragahdo. 

“Bahkan untuk biaya perkara kami yang bayar. Klien kami memang tidak meminta tergugat untuk membayar apa pun,” lanjutnya.

Meski resmi bercerai, hubungan antara Tasya dan Ahmad disebut masih berjalan baik, terutama dalam urusan anak. 

Kuasa hukum menyebut, hak asuh anak sudah disepakati bersama secara damai sejak tahap mediasi.

“Sebagaimana disampaikan dalam persidangan pertama, hak asuh anak diasuh secara bersama. Nanti waktunya orang tua bisa membagi,” tutur Ragahdo.