MotoGP
Teror Bos Aprilia: Usung Misi Balas Dendam di Portugal dan Valencia Bersama Bezzecchi
Bos Aprilia meyakini Marco Bezzecchi masih bisa tampil konsisten demi lunasi dendam di seri balapan Portugal dan Valencia.
Ringkasan Berita:
- MotoGP Malaysia 2025 jadi torehan buruk bagi Aprilia setelah cukup mentereng dengan torehan apik di Indonesia dan Australia sebelumnya
- Balas dendam diusung oleh bos Aprilia, Massimo Rivola, lantaran percaya Marco Bezzecchi masih bisa tampil lebih konsisten
- Seri balapan di Portimao, Portugal, dan Valencia jadi panggung pelunasan dendam bos Aprilia lewat Bezzecchi
TRIBUNNEWS.COM - Gelaran balap seri Malaysia tak berakhir manis bagi Aprilia yang tampil mengesankan sejak edisi Indonesia dan Australia.
Marco Bezzecchi yang dijadikan sebagai andalan tim pabrikan asal Noale, Italia, tak menunjukkan potensi untuk berebut podium di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Tak heran sebelum gelaran balap di Negeri Jiran berlangsung, Bezzecchi sempat jadi sorotan karena berpotensi memperebutkan kemenangan.
Murid Valentino Rossi itu ditanyai soal apakah saat ini ia pembalap terbaik di grid ketika tak ada Marc Marquez, Bezzecchi menegaskan tidak.
Pasalnya pria kelahiran tahun 1998 itu merasa belum sepenuhnya konsisten jika dilihat dari statistik keseluruhan musim 2025 ini.
Tapi memang dalam beberapa seri balap terakhir, Bezzechi membuktikan konsistensinya di atas RS-GP milik Aprilia.
"Sejujurnya, tidak. Karena saya tidak memimpin klasemen kejuaraan. Sebenarnya, itu pertanyaan yang sangat rumit," buka Bezzecchi mengutip speedweek.
"Dalam olahraga, selalu ada saat di mana Anda bisa menjadi luar biasa, tetapi pembalap terkuat adalah yang mampu tampil konsisten. Saya sedang mencoba melakukannya (untuk mencapai titik itu)."
Baca juga: Jorge Martin Absen Balapan Lagi, Aprilia Tanpa sang Juara Bertahan di MotoGP Portugal 2025
Pertanyaan itu bukannya tanpa alasan, sebab performa Bezzecchi dengan motor RS-GP belakangan ini begitu moncer.
Hebatnya lagi, Phillip Island, Australia, Aprilia kian menyala lantaran tak hanya Bezzecchi, tapi ada Raul Fernandez juga berhasil naik podium dua kali di sana.
Namun, kekalahan datang di Malaysia, Finis P6 pada sprint race oleh Bezzecchi dan Ogura menempati P10 jadi torehan terbaik Aprilia.
Dari sisi pabrikan, Aprilia hanya mengumpulkan 10 poin. Bandingkan dengan pesaing dari Austria (KTM) yang mencetak 27 poin
Massimo Rivola selaku CEO Aprilia Racing, tetap mendukung pembalap utamanya, tetapi juga menerima kenyataan di Malaysia
"Ini akhir pekan (di Malaysia) yang berat karena kami tahu kami akan datang ke trek yang tidak terlalu cocok untuk kami," papar sang bos.
"Sayangnya, seperti yang terjadi di awal musim dengan motor yang jauh lebih kompetitif daripada motor sebelumnya justru performanya agak datang terlambat."
"Dan karena kami gagal langsung lolos ke Q2 (Kualifikasi 2), kami sudah salah langkah sebelum balapan dimulai."
Kendati begitu, Rivola tetap memuji performa rider andalannya di sprint race yang dinilai masih konsisten.
Hanya saja perbedaan mencolok ada di main race karena gambling dalam memilih ban untuk balapan panjang.
"Sprint race-nya sangat bagus, Marco (Bezzecchi) kuat dalam menyalip seperti biasa, sementara di balapan utama pilihan ban depan memengaruhi performanya, tapi mudah untuk mengatakan itu sekarang."
"Kami sekarang menatap dua balapan GP terakhir dengan tujuan yang jelas dan tekad untuk memberikan yang terbaik sejak awal di Portimao (Portugal)," pungkasnya.
Di sisa seri balapan MotoGP 2025, diprediksi Aprilia masih bersama Bezzecchi saja di saat Jorge Martin melanjutkan recovery cedera yang dialaminya.
Bahkan Aprilia telah memastikan bahwa sang juara bertahan tak akan ikut serta di seri balapan Portugal pekan depan.
(Tribunnews.com/Niken)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.