Kamis, 13 November 2025

Gagal ke Piala Dunia, Timnas Amputasi Tetap Dapat Tepuk Tangan Suporter

Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia harus menelan pil pahit setelah kalah 0-3 dari Iran pada laga terakhir Grup A Piala Asia Amputasi 2025

(Tribunnews/Alfarizy)
FOTO: SEPAK BOLA AMPUTASI - Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia saat menghadapi Iran pada laga terakhir Grup A Piala Asia Amputasi 2025 di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Kamis (13/11/2025). (Tribunnews/Alfarizy) 

Gagal ke Piala Dunia, Timnas Amputasi Tetap Dapat Tepuk Tangan Suporter

Ringkasan Berita:
  • Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia harus menelan pil pahit
  • Setelah kalah 0-3 dari Iran pada laga terakhir Grup A Piala Asia Amputasi 2025
  • Kekalahan itu membuat Indonesia gagal melangkah ke Piala Dunia Amputasi 2026 di Kosta Rika.
  • Meski begitu, semangat juang para pemain tetap mendapat apresiasi besar dari para pendukung

 


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia harus menelan pil pahit setelah kalah 0-3 dari Iran pada laga terakhir Grup A Piala Asia Amputasi 2025 di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Kamis (13/11/2025).

Kekalahan itu membuat Indonesia gagal melangkah ke Piala Dunia Amputasi 2026 di Kosta Rika.

Dari tiga laga yang dijalani, Garuda INAF mencatat satu kemenangan atas Suriah (5-0), lalu kalah dari Irak (0-3) dan Iran (0-3).

Meski begitu, semangat juang para pemain tetap mendapat apresiasi besar dari para pendukung yang hadir di Stadion Madya. Seusai laga, dukungan penuh terdengar dari tribun.

"Walaupun hasilnya tidak yang kita inginkan seperti ini, tapi terima kasih kalian sudah berjuang layaknya Garuda. Tetaplah semangat, dan jaga kekompakan. Kami tetap berada di sini," ungkap perwakilan suporter.

Pelatih Timnas Amputasi Indonesia, Syahrul Ase, turut menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia.

"Pertama kami minta maaf karena hasil yang seharusnya bisa kami dapat poin dan bisa jadi pintu kami untuk lolos ke Piala Dunia akhirnya tidak bisa kami berikan ke seluruh rakyat Indonesia. Ya itu tadi, mungkin belum ada rezeki di kami," ujar Syahrul.

Syahrul mengakui, Iran merupakan lawan tangguh dan berpengalaman, namun ia tetap bangga atas perjuangan para pemain muda Indonesia.

"Tim Iran itu nomor dua terbaik di Asia, jadi kami juga salut dan banyak ambil pelajaran dan ilmu berharga dari mereka," katanya.

Dari sisi teknis, Syahrul menilai timnya sudah berusaha maksimal dalam latihan maupun pertandingan.

Hanya saja, faktor mental dan pengalaman menjadi catatan utama untuk evaluasi.

 

 

Baca juga: Tak Menyerah! Timnas Amputasi Fokus All-Out Hadapi Iran Demi ke Piala Dunia

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved