Liga Inggris
Eze yang Kegirangan Pindah ke Arsenal, Saatnya Menebus Waktu yang Hilang
Mantan pemain akademi Arsenal, Eberechi Eze akhirnya pulang setelah berpisah 14 tahun. Eze rela tolak Tottenham demi Arsenal.
Penulis:
Muhammad Nursina Rasyidin
Editor:
Drajat Sugiri
Eze bukanlah yang pertama, ada Norgard, Zubimendi, Gyokeres, hingga Madueke.
Semuanya akan meningkatkan intensitas lini serang The Gunners.
Berkaca pada musim sebelumnya, Kai Havertz mengalami cedera di pertengahan musim dan melewatkan sejumlah pertandingan penting.
Cedera mantan pemain Chelsea itu membuat Arsenal kelimpungan untuk menemukan pemain nomor 9.
Mikel Merino dan Trossard disiapkan sebagai opsi darurat.
Kini, Arsenal seakan tidak peduli seberapa parah cedera Havertz dan berapa lama mereka akan kehilangannya. Yang mereka butuhkan adalah kedalaman yang mumpuni untuk bersaing.
Perlu diketahui, Kai Havertz merupakan kontributor gol terbanyak Arsenal sebelum ia mengalami cedera.
Jejak-jejak Merangkul Gelar
Kehilangan Havertz seakan hilangnya satu puzzle dalam permainan The Gunners, terutama dalam urusan mencetak gol.
Alih-alih mengambil opsi untuk mencari pemain pinjaman yang berposisi sebagai penyerang, Arsenal mengambil risiko dengan mengeluarkan duit lebih untuk memboyong Eze ke Emirates.
Kepindahan Eze ke Arsenal bukan sekedar pukulan psikologis yang menghancurkan Tottenham. Ini adalah sinya yang jelas bahwa The Gunners tidak ingin gagal lagi di musim ini, menurut BBC.

Arsenal telah mencapai babak semifinal Liga Champions musim lalu, selain bersaing ketat untuk trofi Liga Inggris.
Ini adalah strategi yang sangat kontras dengan pasifnya Arsenal di bursa transfer musim panas sebelumnya.
Masalah yang jelas langsung ditambal guna menemukan solusi.
Tapi, mereka harus rela mengeluarkan uang yang lebih.
Di sisi lain, Eze sejatinya masih memiliki kontrak dua tahun dengan Palace.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.