Hobinya Nyakiti Liverpool Sejak Era Gerrard, Crystal Palace Jadi Mimpi Buruk The Reds

Ringkasan Berita:

• Liverpool untuk kesekian kalinya harus merasakan rasa sakit yang tak berdarah di hadapan Crytal Palace.
• Liverpool kalah dengan cara memalukan saat dibantai Crystal Palace dengan skor 0-3 di 16 besar Piala Carabao.
• Hobi menyakiti Liverpool nyatanya sudah menjadi kebiasaan Crystal Palace sejak era Steven Gerrard.

TRIBUNNEWS.COM - Liverpool untuk kesekian kalinya harus merasakan rasa sakit yang tak berdarah di hadapan Crytal Palace.

Terbaru, Liverpool tak berkutik saat dipermalukan Crystal Palace di ronde keempat alias 16 besar Piala Carabao.

Dalam laga yang telah berlangsung di Stadion Anfield, Kamis (30/10/2025) dinihari tadi, Liverpool keok dengan skor 0-3.

Ya, kekalahan dengan skor telak tiga gol tak berbalas harus diderita Liverpool di depan pendukungnya sendiri.

Brace gol Ismaila Sarr (41', 45') yang disempurnakan gol Yeremy Pino (88') menyudahi langkah Liverpool di Piala Carabao.

Liverpool yang musim lalu menjadi finalis Piala Carabao, harus angkat koper lebih awal musim ini di babak 16 besar.

Sementara itu, Crystal Palace berhak melaju ke perempat final, dan akan menantang Arsenal di babak tersebut.

Baca juga: Fakta Hasil Liverpool vs Crytal Palace: The Reds Kalah Lagi, Ulang Rekor Kelam 91 Tahun Silam

Khusus bagi Liverpool, kekalahan dalam laga ini jelas menjadi pukulan berat bagi para penggemar The Reds.

Selain membuat Liverpool kehilangan kesempatan meraih gelar juara dari Piala Carabao musim ini.

Kekalahan dari Crystal Palace kian mempertegas tren buruk Liverpool akhir-akhir ini.

Jika dirinci, Liverpool sudah menelan enam kekalahan dalam tujuh laga terakhirnya di semua kompetisi.

Enam kekalahan dari tujuh laga terakhir tentu menjadi indikasi anjloknya penampilan Liverpool musim ini.

Catatan tersebut bahkan membuat Liverpool menjadi tim dengan jumlah kekalahan terbanyak di lima liga top Eropa terhitung sejak tanggal 27 September, tepat ketika The Reds juga kalah melawan Crystal Palace di Liga Inggris.

"Sejak 27 September, Liverpool telah kalah lebih banyak daripada tim lain di lima liga besar Eropa di semua kompetisi, mengkhawatirkan," tulis Opta dalam cuitan tweetnya di X.