Rabu, 24 September 2025

Kisah Seorang Wanita Hampir Terseret dalam Aliran Sesat dan Dijadikan Teroris Viral di Media Sosial

Kejadian itu terjadi pada 12 tahun yang lalu saat Yunita Dwi Fitri masih sibuk dengan Tugas Akhir perkuliahannya di Bandung.

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Facebook/Yunita Dwi Fitri
Kisah wanita yang hampir di-brainwash viral di media sosial. 

Kemudian dia bilang

"Saya besok kesini lagi ya kak bawa temen, nanti kita belajar bareng-bareng ttg tafsir Al Quran"

Saya udah mulai curiga karena tujuan awal dia kesini adalah cari kostan, kenapa jadi sok akrab malah ngajak temen main.

Tapi saat itu, saya memang lagi ngulik tentang Al-Quran dan buku-buku tentang keTuhanan, namanya juga masa remaja yang lagi kepo-keponya lah..jadi ada yang nawarin belajar yaudah boleh lah diterima.

Besoknya si Anna ini dateng bersama temannya sebutlah Tari yang sepertinya seumur dengan saya (22-23), berjilbab putih, kemeja putih, celana bahan warna hitam, penampilannya sangat gak kekinian.

Setiap kalimat tertata rapi dari awal berkenalan dan akhirnya mulai menyuruh saya membuka Al-Quran dengan hafal dia mengintruksikan untuk membuka tiap-tiap ayat.

Si Anna hanya diam, malah lebih seperti asisten, bukan teman. Setiap ayat yang dia intruksikan saya bacakan, dan intinya adalah "halalnya membunuh orang-orang kafir, jihad dijalan Allah tidak mudah, pasti akan dimusuhi bahkan oleh keluarga sendiri, tapi hal itu yang dibenarkan dalam Al-Quran, maka dari itu diawali dengan sembunyi2 agar misi terlaksana dengan baik"

Gak lama dia ngajak untuk belajar lebih lanjut di kostan dia besok, kostnya gak jauh dari kost saya.

Anna bersedia menjemput besok. Kemudian dia pergi. Gak ada basa-basi seperti orang biasa yang ingin berteman, apalagi Anna seperti halnya pengantar Tari.

Sudah galau TA makin galau lagi nih, antara takut dosa (melanggar Al-Quran) atau takut diajarin yang enggak-enggak. Tapi saya masih penasaran.

Besoknya Anna datang menjemput, dia mengajak saya ke kostan Tari. Mulai curiga.

Di kamar berukuran 3x3, tanpa kasur dan furniture lain. Hanya ada lemari dan tikar.

Kemudian Anna menutup jendela dan mengunci pintu. Tari mengeluarkan sebuah whiteboard berukuran sedang dari belakang lemari.

Diawali doa, dia mengajarkan sebuah ideologi. Ga ada Al Quran. Hanya dengan coretan di white board.

Menggambarkan sebuah mobil ketika driver salah mengendarai, masuk kejurang, matilah semua penumpang didalam mobil, begitulah jika di sebuah negara pemimpinnya salah, intinya adalah negara ini salah dan kita semua berdosa jika dipimpin dengan pemimpin yang salah.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan