5 Mitos yang Salah Tentang Robot Kolaboratif
Saat teknologi robot dan otomatisasi meningkat, munculah mitos-mitos dan kesalahpahaman
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
3. Susah Untuk Merawat dan Menjaga Mesin Robot
Memang benar kalau ada sebagian robot yang berukuran besar, rumit, dan sulit untuk dioperasikan.
Banyak orang bahkan mengatakan, butuh gelar seorang PhD (sarjana S3) untuk dapat mengoperasikannya.
Namun kenyataannya, cobot tidak serumit itu.
Cobot mudah sekali dipakai, dioperasikan, dan dipelihara, karena cobot itu sangatlah sederhana, tidak rumit dan tidak perlu mengubah tata letak produksi di pabrik saat digunakan.
Cobot mudah untuk diprogram dan digunakan berulang kali, kebutuhan perawatannya pun sangat minimal.
4. Cobot Itu Berbahaya Bagi Manusia
Robot buatan industri tradisional tidak bisa bekerja dengan manusia secara berdampingan tanpa masalah keamanan yang serius.
Diakui, robot tradisional dapat menangani material yang lebih berat dan besar, namun robot tersebut membutuhkan ruang pengaman sendiri untuk menjaga manusia agar tidak terkena risiko kecelakaan kerja pada saat difungsikan.
Cobot berbeda dari robot industri tradisional. Cobot dibuat dengan mempertimbangkan keselamatan manusia dan untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja.
Cobot dirancang khusus untuk bekerja berdampingan dengan manusia, sebagai solusi dengan tingkat error yang sangat kecil, masalah keamanannya juga hampir tidak ada, karena memang cobot sudah aman, cobot dan manusia dapat bekerja bersama, tanpa perlu ruang pengaman tersendiri.
Salah satu perusahaan yang sudah membuktikan kehebatan cobot adalah PT JVC Electronics Indonesia (JEIN). Sebagai pemimpin dunia dalam produk elektronik dan hiburan, JEIN merasa butuh untuk mengotomatisasi operasi pabriknya, agar tetap kompetitif.
Keselamatan juga merupakan faktor penting bagi JEIN, yang percaya bahwa Universal Robot mampu beroperasi secara efisien dan aman.
Cobot UR, yang dirancang dengan sistem keselamatan yang sudah paten, memungkinkan para karyawan untuk bekerja jarak dekat tanpa perlu pengaman (karena manusia merupakan aset yang rentan risiko K3).
Selain itu, cobot mampu membebaskan para pekerja dari tugas-tugas berisiko tinggi, seperti menyolder dan memisahkan bagian PCB yang dipotong, yang mengeluarkan asap dan partikel debu yang berbahaya, dll.