JAGA dan Gojek SHIELD, Jurus Selamat dari Dering Telepon Penipu Magis
Upaya penipuan terhadap Yulianti dan Dhea disebut sebagai penipuan berteknik rekayasa sosial atau memanipulasi psikologi (magis).
Penulis:
Daryono
Editor:
Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - "Jangan pernah berikan kode OTP (One-Time Password) atau PIN kepada siapapun termasuk pihak Gojek sekalipun."
Hal itu menjadi pegangan bagi pengguna akun Gojek, Yulianti, ibu rumah tangga di Jakarta.
Kesadaran untuk tidak memberikan kode OTP atau PIN ke siapapun, ia pahami betul setelah sekira setahun lalu ia nyaris menjadi korban penipuan.
Saat itu, menjelang waktu Ashar, warga Kelurahan Halim Perdana Kusuma, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur ini mendapat telepon dari nomor yang tidak terdaftar di ponselnya.
Orang yang menelepon tersebut mengaku sebagai customer service Gojek.
Orang itu kemudian mengatakan Yulianti mendapatkan hadiah Gopay cuma-cuma sebesar Rp 2 juta.
“Dia tahu nomor saya terdaftar di Gojek. Katanya saya dapat hadiah Gopay Rp 2 juta. Dia bilang ’Coba ibu klik ini, nanti pasti ada SMS. Kodenya ibu sebutkan, nanti saya cek, benar enggaknya.’ Begitu dia mancingnya,” ujar Yulianti saat dihubungi melalui telepon, Senin (12/10/2020).
Baca juga: Gojek Luncurkan Fitur Deteksi Order Fiktif, Minimalisir Kejahatan Terhadap Mitra Pengemudi
Karena tidak terlalu tahu pentingnya menjaga kerahasiaan kode OTP, Yulianti pun menyebutkan kode OTP yang ia terima melalui SMS. Setelah menyebutkan kode itu, Yulianti lantas mengecek saldo Gopay-nya dan benar tertulis bertambah Rp 2 juta.
“Jadi, saldo Gopay saya nambah Rp 2 juta, padahal tadinya nol,” beber dia.

Setelah itu, penelepon mengatakan, untuk bisa menggunakan voucher Gopay Rp 2 juta itu, Yulianti diminta ke ATM untuk melakukan transfer.
Yulianti pun bergegas ke ATM dengan diantar suaminya.
Setelah di ATM, orang itu kemudian meminta Yulianti untuk memasukkan nomor tertentu, tetapi bukan nomor rekening dengan nilai uang yang harus dimasukkan sebesar Rp 700 ribu.
Proses transaksi itu tidak berhasil karena ternyata saldo di kartu ATM Yulianti tidak cukup.
Karena saldo tidak mencukupi, penelepon meminta Yulianti untuk membayar dengan uang tunai di minimarket berjejaring.
Yulianti akan diberikan kode pembayaran saat sudah berada di depan kasir minimarket.