Dirjen SDPPI: Digitalisasi Adalah Ujung Tombak Pemulihan Ekonomi Nasional
Infrastruktur dan ekosistem digital yang baik dinilai mampu memicu lahirnya kolaborasi yang efektif antara pihak pemerintah dan industri
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Eko Sutriyanto
Berdasarkan data yang Ismail paparkan, dari total 83.218 desa/kelurahan di Indonesia, ada 12.548 desa/kelurahan yang belum terjangkau internet 4G.
Baca juga: Dukungan Kemenkoinfo Bagi Pariwisata Super Prioritas NTT: Gencar Bangun Infrastruktur Digital
Perinciannya, 9.113 desa/kelurahan merupakan wilayah 3T (non-komersial) dan 3.435 desa/kelurahan sisanya merupakan wilayah non 3T (komersial).
“Untuk wilayah non-komersial, Kemenkominfo akan menyediakan layanan internet 4G melalui pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang dibutuhkan. Adapun untuk desa komersial, nanti akan dibangun oleh operator telekomunikasi,” imbuhnya.
Di samping meningkatkan layanan 4G, Kemenkominfo juga sedang menyiapkan implementasi layanan 5G. Sebab itu, dalam rangka penyediaan layanan 5G yang berkualitas bagi pengguna—baik masyarakat atau pun pelaku industri—ekosistem perlu dibangun secara komprehensif.
Kemudian persis di sini, Kemenkominfo berkomitmen memberikan dukungannya melalui lima aspek kebijakan, antara lain: regulasi, spektrum frekuensi radio, perangkat, ekosistem, talenta digital, Infrastruktur, dan model bisnis.

“Dan perlu diketahui, layanan 5G bisa memberikan beberapa manfaat, seperti sumber pendapatan baru, pengurangan biaya untuk data, pengalaman digital yang lebih baik, dan kompetisi harga. Sebab tarif 5G akan semakin terjangkau seiring meningkatnya kompetisi Opsel dalam menawarkan layanan 5G-nya,” ulas Ismail.
Perlu diketahui, penggelaran layanan 5G sudah dilaksanakan di beberapa lokasi pilot project, termasuk penyelesaian peta jalan (road map) pengembangan 5G di Indonesia yang komprehensif dalam arti sekaligus ekosistemnya.
Acara yang diselenggarakan langsung oleh Kemenkominfo ini dihadiri pula oleh Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Sitti Rohmi Djalilah dan Wakil Ketua Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Merza Fachys.