Sabtu, 9 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Serangan Siber Rusia Bisa Bikin AS dan Sekutunya Ketar-ketir, Berikut Jejak Aksinya

Kekuatan siber Rusia yang berbahaya tak hanya dapat mencuri file-file penting bahkan serangan ini dapat melumpuhkan komunikasi internal suatu negara

News.com.au
Ilustrasi serangan siber - Serangan Siber Rusia Bisa Bikin AS dan Sekutunya Ketar-ketir, Berikut Jejak Aksinya 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, MOSCOW – Memanasnya invasi Rusia terhadap Ukraina, tak hanya terjadi di dunia nyata namun juga di dunia maya.

Belakangan beredarnya isu hacker Rusia yang dapat menerobos benteng pertahanan pemerintah Ukraina, telah memicu kekhawatiran pada AS dan sekutunya.

Hal ini yang kemudian membuat Presiden AS Joe Biden, memberikan perintah untuk para perusahaan dan organisasi swasta diwilayahnya agar mengunci pintu digital mereka dengan memperkuat sistem keamanan.

Baca juga: AS Dakwa 4 Peretas Rusia atas Serangan Siber di Sektor Energi Global

Langkah tersebut diambil biden setelah beberapa waktu lalu situs pemerintahan Ukraina menjadi sasaran phishing para hacker Rusia.

Melansir dari imperva.com, phishing merupakan jenis serangan rekayasa yang digunakan perentas untuk mencuri informasi, dengan menyamar sebagai entitas tepercaya sehingga mereka dapat menembus komputer target dan akun online.

Kekuatan siber Rusia yang berbahaya tak hanya dapat mencuri file-file penting bahkan serangan ini dapat melumpuhkan komunikasi internal suatu negara.

Kehebatan inilah yang kerap digunakan Rusia untuk mengancam negara-negara musuhnya.

Diantara puluhan siber asal Rusia, tercatat sejauh ini ada 3 serangan siber yang paling ditakuti masyarakat dunia, merangkum dari situs Bbc.com ketiga situs tersebut diantaranya:

Ilustrasi Cyber Security hacker
Ilustrasi Cyber Security hacker (Freepik)

Pertama, Siber BlackEnergy

Umumnya serangan ini dilakukan dengan penargetan khusus disertai infrastruktur kritis. Nama siber BlackEnergy mulai dikenal publik sejak 2015 silam.

Tepatnya setelah responden keamanan siber Ukraina, Marina Krotofil mengungkap serangan ini.

Siber BlackEnergy diketahui telah menyerang jaringan listrik milik Ukraina. Bahkan serangan siber ini sukses membuat Ukraina mengalami pemadaman yang berkepanjangan hingga membuat 80.000 warganya kesulitan menggakses listrik.

Kedua, serangan NotPetya

Siber ini diklaim menjadi serangan yang paling mahal dalam sejarah perentasan. Meski para ahli tak dapat memastikan jika serangan ini diciptakan oleh hacker asal Rusia, namun AS dan UE percaya jika serangan ini berasal dari negara pimpinan Vladimir Putin.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan