Minggu, 10 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Serangan Siber Rusia Bisa Bikin AS dan Sekutunya Ketar-ketir, Berikut Jejak Aksinya

Kekuatan siber Rusia yang berbahaya tak hanya dapat mencuri file-file penting bahkan serangan ini dapat melumpuhkan komunikasi internal suatu negara

News.com.au
Ilustrasi serangan siber - Serangan Siber Rusia Bisa Bikin AS dan Sekutunya Ketar-ketir, Berikut Jejak Aksinya 

Untuk cara kerjanya, hacker tersebut akan menyelipkan pembaruan perangkat lunak pada alat akuntansi populer yang digunakan di Ukraina. Dengan cara ini, serangan NotPetya dapat menghancurkan sistem komputer pada ribuan perusahaan. Akibat dari serangan tersebut perusahaan yang menjadi korban merugi hingga yang 10 miliar dolar AS.

Baca juga: Balas Sanksi Barat, Joe Biden Sebut Rusia Bakal Lancarkan Serangan Siber ke AS

Ketiga, serangan Colonial Pipeline

Serangan ini terjadi pada 2021 silam, dan menargetkan perusahaan minyak asal AS, Colonial Pipeline. Dengan merentas sistem, para hacker tersebut sukses membuat tertutupnya jaringan vital pada saluran pipa minyak.

Akibat dari serangan ini Colonial Pipeline tak dapat memasok solar, bensin dan bahan bakar jet ke wilayah timur tengah. Bahkan para hacker tersebut meminta tebusan hingga 4,4 juta dolar AS yang di bayarkan dalam bentuk Bitcoin.

Meski serangan peretasan ini tidak dilakukan oleh pemerintah Rusia, namun sejumlah ahli menyebut jika siber yang menjadi dalang dari aksi ini, merupakan ransomware DarkSide asal Rusia.

Walaupun serangan ini tidak menyebabkan hilangnya nyawa atau kerusakan besar, yang tidak dapat diperbaiki, namun mengantisipasi terulangnya kembali kejadian serupa membuat pemerintah AS dan UE kini makin berhati-hati terhadap pemerintah Rusia.

Baca juga: MURI Catat SMSI Sebagai Organisasi Perusahaan Media Siber Terbesar di Dunia

Joe Biden Sebut Rusia Bakal Lancarkan Serangan Siber ke AS

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengatakan, pemerintah Rusia sedang mempertimbangkan menggunakan serangan siber yang menargetkan negaranya.

Isu tersebut mencuat di tengah berkembangnya konflik di Ukraina.

Joe Biden juga mendesak sektor swasta untuk meningkatkan perlindungan terhadap serangan siber yang kemungkinan akan terjadi.

Dalam pernyataannya, Joe Biden mengatakan saat ini adalah momen kritis agar AS meningkatkan keamanan siber mereka.

"Adanya momen kritis ini untuk mempercepat pekerjaan kami untuk meningkatkan keamanan siber domestik dan meningkatkan ketahanan nasional kami," ujar Joe Biden, yang dikutip dari laman foxnews.com, Selasa (22/3/2022).

Joe Biden juga memperingatkan adanya potensi aktivitas siber berbahaya yang dilakukan Rusia terhadap AS.

Biden memperkirakan tindakan Rusia ini dipicu karena adanya sanksi ekonomi yang sebelumnya mereka jatuhkan, setelah meletusnya invasi Rusia ke Ukraina.

Baca juga: Remaja 16 Tahun Asal Inggris Disebut Jadi Dalang Peretasan Samsung dan Microsoft 

"Hari ini, Pemerintahan saya mengulangi peringatan itu berdasarkan intelijen yang berkembang bahwa Pemerintah Rusia sedang menjajaki opsi untuk potensi serangan siber," tambah Biden.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan