Rumah Pendiri DeepSeek di Desa Terpencil China Kini Ramai Dikunjungi Warga
Ini adalah kota kecil yang dikelola oleh kota setingkat prefektur Zhanjiang, di provinsi Guangdong.
Di tengah keluhan wisatawan tentang buruknya infrastruktur, proyek pembaruan dimulai pada pertengahan Februari.
Meskipun belum diungkapkan departemen pemerintah mana yang mendanai pekerjaan tersebut.
Dinding luar 29 rumah menerima perombakan dan beberapa bangunan bobrok lainnya dihancurkan.
Jalan-jalan di desa diperlebar, saluran pembuangan limbah dipasang, gulma dan sampah dibersihkan, dan pohon-pohon ditanam.
Kakek Liang Wenfeng adalah satu-satunya orang yang saat ini tinggal di rumah empat lantai mereka.
Pria tua itu harus menutup pintu depan rumahnya hampir seharian karena khawatir diganggu wisatawan.
“Beberapa pengunjung membawa pergi tumpukan tanah, beberapa batu, atau potongan daun,” kata seorang warga bermarga Yuan, yang menjual kacang kepada wisatawan.
Penduduk desa mengatakan mereka berterima kasih kepada Liang yang telah membawa perubahan pada kehidupan mereka dan mereka merasa bangga padanya, kata laporan itu.
Terinspirasi oleh keberhasilannya, penduduk setempat baru-baru ini menyiapkan dana untuk mendukung anak-anak yang berprestasi dalam studinya.
Kisah desa Liang menggemakan kisah kampung halaman ratu selam Cina Quan Hongchan, desa Maihe, yang berjarak 70 km.
Pengunjung juga berbondong-bondong datang ke kampung halaman Quan sejak ia menjadi terkenal dengan meraih medali emas Olimpiade.
Bikin gempar dunia teknologi
DeepSeek, aplikasi kecerdasan buatan (AI) asal China, bikin gempar awal tahun ini.
Hal itu setelah aplikasi ini mampu menyangi aplikasi sejenis asal Amerika Serikat.
Liang Wenfeng, pendiri DeepSeek, kini menjadi sorotan di industri teknologi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.