Kenali 4 Jenis Penipuan di WhatsApp, Termasuk Menyamar Jadi Orang Lain
Pesatnya perkembangan teknologi beriringan dengan berkembangnya modus penipuan yang masuk di ranah digital, termasuk aplikasi perpesanan WhatsApp.
Penulis:
Wahyu Gilang Putranto
Editor:
Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Pesatnya perkembangan teknologi beriringan dengan berkembangnya modus penipuan yang masuk di ranah digital, termasuk saat menggunakan aplikasi perpesanan WhatsApp (WA).
Data Statista menunjukkan, pada Januari 2025 WhatsApp adalah aplikasi pesan yang paling banyak diunduh di dunia dengan lebih dari 57 juta unduhan.
Sehingga tidak jarang banyak kasus penipuan yang merugikan secara materiil maupun non-materiil menimpa seseorang dilakukan melalui WhatsApp.
Penipu mungkin akan mencoba melancarkan aksi jahatnya dengan mengirimi pesan, menelepon melalui suara atau video call, mapun menambahkan ke grup.
Mereka yang mudah percaya dan kurang peka terhadap tanda-tanda penipuan akan mudah dirugikan.
Memiliki prinsip tidak mudah percaya dan aktif melakukan konfirmasi dan verifikasi dapat membantu menghindari empat penipuan yang terjadi secara umum pada platform WhatsApp.
Setidaknya ada empat contoh penipuan secara umum yang dilancarkan melalui WhatsApp.
1) Berkedok Romantis
Beberapa penipu biasanya menggunakan pendekatan yang sangat halus dengan berpura-pura menjalin hubungan dekat dengan Anda, baik dalam bentuk hubungan asmara, persahabatan, maupun ikatan emosional lainnya.
Mungkin Anda berkenalan dengan penipu dari aplikasi lain, lalu melanjutkan komunikasi di WA. Padahal, bisa jadi mereka hanya berpura-pura menjadi orang lain.
Mereka akan berusaha menumbuhkan rasa percaya dan kenyamanan terlebih dahulu, sehingga Anda merasa seolah-olah memiliki kedekatan yang tulus dengan mereka.
Setelah kedekatan itu terbentuk, para penipu ini sering kali mulai meminta bantuan dalam bentuk uang, entah dengan alasan meminjam, membutuhkan dukungan darurat, atau berbagai dalih lainnya yang terdengar meyakinkan.
Tidak jarang pula mereka menyusun rencana untuk bertemu secara langsung agar Anda semakin percaya, tetapi ketika hari yang dijanjikan tiba, mereka justru membatalkan pertemuan itu pada saat-saat terakhir dengan berbagai alasan yang dibuat-buat.
Pola seperti ini sengaja dilakukan untuk terus menunda tatap muka, menjaga jarak, dan sekaligus memperpanjang kesempatan mereka untuk terus memanipulasi Anda secara emosional maupun finansial.
Pola seperti ini biasa disebut juga dengan love scamming.
Baca juga: Kenal Cewek di Aplikasi Kencan, Diajak Video Call Lalu Diperas, Waspada Penipuan Modus Love Scamming
2) Penipuan Lowongan Pekerjaan
Anda juga perlu mewaspadai kemungkinan menerima tawaran atau iklan lowongan kerja palsu yang disebarkan oleh para penipu.
Sumber: TribunSolo.com
Siska, Wanita Asal Tasik Tipu Pria Garut Ratusan Juta, Bilang Buat Berobat Ortu Ternyata Main Judol |
![]() |
---|
Grup WA Ibu Pandai, Cara Kemenkes Lawan Hoaks Imunisasi |
![]() |
---|
Gen Z dan Milenial Wajib Tahu, ini Cara Kembalikan Saldo e-Wallet yang Hilang |
![]() |
---|
WhatsApp Benarkan Kabar Aplikasinya Diblokir Pemerintah Rusia |
![]() |
---|
Lisa Mariana Dilaporkan Teman Sesama Model atas Dugaan Penipuan dan Masalah Utang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.