Kenali 4 Jenis Penipuan di WhatsApp, Termasuk Menyamar Jadi Orang Lain
Pesatnya perkembangan teknologi beriringan dengan berkembangnya modus penipuan yang masuk di ranah digital, termasuk aplikasi perpesanan WhatsApp.
Penulis:
Wahyu Gilang Putranto
Editor:
Ayu Miftakhul Husna
Dalam modus ini, seseorang dapat dengan sengaja menyamar atau berpura-pura menjadi perekrut resmi dari sebuah perusahaan ternama yang namanya sudah dikenal luas.
Tujuan utamanya adalah untuk mengelabui agar merasa yakin bahwa peluang kerja tersebut benar adanya.
Setelah Anda percaya, mereka biasanya akan berusaha memperoleh keuntungan dengan meminta Anda membagikan data pribadi yang sifatnya sensitif, seperti nomor identitas, rekening bank, atau dokumen penting lainnya.
Tidak jarang pula mereka secara terang-terangan meminta sejumlah uang dengan dalih sebagai biaya administrasi, pelatihan, atau bagian dari proses lamaran pekerjaan.
Bentuk penipuan ini sering kali dikemas dalam tawaran pekerjaan yang tampak sangat menggiurkan, misalnya pekerjaan dari rumah dengan gaji tinggi, jam kerja fleksibel, serta deskripsi tugas yang terdengar sederhana.
Semua daya tarik tersebut sengaja dibuat untuk menarik perhatian dan mendorong korban agar segera melamar tanpa berpikir panjang, sehingga peluang penipu untuk menjalankan aksinya semakin besar.
3) Penipuan Investasi
Para penipu kerap menyebarkan tawaran investasi palsu yang sengaja dikemas dengan sangat meyakinkan.
Mereka biasanya menjanjikan peluang yang terlihat menguntungkan, seperti risiko yang sangat rendah tetapi dengan imbal hasil atau keuntungan yang sangat tinggi dalam waktu singkat.
Janji-janji yang tampak realistis ini dibuat untuk membujuk dan memancing Anda agar bersedia memberikan informasi pribadi yang berharga, misalnya data identitas, nomor rekening, atau bahkan langsung menyerahkan sejumlah uang.
Modus penipuan semacam ini sering difokuskan pada instrumen keuangan populer yang sedang banyak diminati masyarakat, seperti investasi mata uang kripto, perdagangan saham, pembelian obligasi, komoditas bernilai tinggi, hingga sektor properti.
Para penipu berusaha memanfaatkan tren dan antusiasme masyarakat terhadap instrumen tersebut untuk menambah keyakinan calon korban.
Untuk itu, penting untuk tidak mudah percaya janji-janji yang menggiurkan.
4) Penyamaran
Penipuan penyamaran terjadi ketika penipu berpura-pura menjadi orang lain.
Mereka bisa mengaku sebagai teman, anggota keluarga, atau orang dekat agar Anda percaya, lalu meminta uang atau data pribadi.
Ada juga penipu yang menyamar sebagai selebritas, profesi tertentu, tokoh terkenal, bahkan perusahaan besar supaya terlihat meyakinkan dan membuat Anda lebih mudah tertipu.
(Tribunnews.com/Gilang P)
Sumber: TribunSolo.com
Siska, Wanita Asal Tasik Tipu Pria Garut Ratusan Juta, Bilang Buat Berobat Ortu Ternyata Main Judol |
![]() |
---|
Grup WA Ibu Pandai, Cara Kemenkes Lawan Hoaks Imunisasi |
![]() |
---|
Gen Z dan Milenial Wajib Tahu, ini Cara Kembalikan Saldo e-Wallet yang Hilang |
![]() |
---|
WhatsApp Benarkan Kabar Aplikasinya Diblokir Pemerintah Rusia |
![]() |
---|
Lisa Mariana Dilaporkan Teman Sesama Model atas Dugaan Penipuan dan Masalah Utang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.