Tata Kelola Platform Digital di Indonesia Masih Reaktif dan Belum Proporsional
Riset menemukan krisis kepercayaan publik terhadap platform media sosial, khususnya terkait independensi keputusan mereka dari intervensi negara.
Fokus Kajian
CfDS memiliki tiga bidang utama yang menjadi pilar kegiatan riset dan advokasinya yakni pemerintahan digital yang mengkaji implementasi e-government, keterkaitan media sosial dengan politik, serta literasi digital untuk mendukung transparansi dan efektivitas pemerintahan.
Ekonomi Digital yakni meneliti peran teknologi digital dalam mendorong UMKM, perkembangan fintech, dan potensi e-commerce sebagai motor penggerak ekonomi nasional.
Juga teknologi masa depan yang membahas peluang dan tantangan dari teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI), komputasi awan, hingga analitik data, serta implikasinya terhadap masyarakat.
Baca juga: Kemenperin dan JICA Percepat Adopsi Teknologi Digital di Industri Kecil dan Menengah Otomotif
Sebagai pusat kajian, CfDS tidak hanya berfokus pada riset, tetapi juga aktif memperluas dampaknya melalui berbagai kegiatan riset dan publikasi
CfDS menghasilkan studi kasus, laporan penelitian, komentar, hingga infografis populer Digitimes. Kolaborasi riset dengan mitra nasional maupun internasional juga menjadi bagian penting dari aktivitas mereka.
Juga program Pendidikan dan Pelatihan yakni mengembangkan Mata Kuliah Kecerdasan Digital (MKKD) yang terbuka untuk umum, serta program literasi digital Proliner bagi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN).
CfDS berkomitmen memperjuangkan solusi digital yang relevan dan bermanfaat bagi masyarakat luas melalui rekomendasi dan inisiatif kebijakan.
Prestasi Internasional
Pada 2018, CfDS UGM meraih penghargaan internasional dari World Summit on Information Society (WSIS) di PBB melalui kampanye “Knowledge Building towards Indonesian Digital Society”. Pencapaian ini menegaskan peran CfDS sebagai salah satu motor penggerak literasi dan transformasi digital di Indonesia.
| 40 Link Twibbon dan Makna Logo Hari Sumpah Pemuda 2025 Terbaru, Cocok Dibagikan ke Medsos |
|
|---|
| Wisatawan Terlantar di Pangandaran usai Ditolak Hotel, Travel Belum Lunasi Rp24 Juta |
|
|---|
| Kasus WNI Jadi Korban TPPO di Kamboja, Pemerintah: Jangan Tergiur Tawaran Kerja dari Medsos |
|
|---|
| Warga Sofifi Temukan Kain Kafan di Jalan, Setelah Dicek Polisi Ternyata Berisi Ikan |
|
|---|
| Ejek Kulitnya Hitam, Bahlil Sebut Meme Dirinya di Medsos Cenderung Rasis |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.