Kamis, 30 Oktober 2025

Sinergi Kampus dan Industri Kembangkan Riset Digitalisasi untuk Perkebunan Nasional

Perkebunan bukan hanya tentang tanaman atau tanah, tetapi tentang manusia dan seluruh sumber daya yang dikelola di dalamnya

Penulis: Erik S
Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
KERJA SAMA-  subholding PTPN III (Persero) yakni PTPN IV PalmCo berkolaborasi dengan Fakultas Vokasi Universitas Sumatera Utara (USU) untuk memperkuat riset terapan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang digitalisasi perkebunan. 

Ringkasan Berita:
  • Transformasi digital di sektor perkebunan nasional bagian dari strategi memperkuat pengelolaan risiko dan peningkatan kualitas SDM
  • Kolaborasi kampus dan industri diharapkan menjadi langkah konkret dalam memperkuat fondasi tata kelola modern berbasis data
  • Keterlibatan dunia industri sangat penting dalam membangun kurikulum dan riset vokasi yang relevan dengan kebutuhan lapangan.

 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Transformasi digital di sektor perkebunan nasional bukan sekadar upaya mempercepat proses bisnis, tetapi juga bagian dari strategi memperkuat pengelolaan risiko dan peningkatan kualitas SDM.

Sehubungan dengan itu, subholding PTPN III (Persero) yakni PTPN IV PalmCo berkolaborasi dengan Fakultas Vokasi Universitas Sumatera Utara (USU) untuk memperkuat riset terapan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang digitalisasi perkebunan.

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) di Kampus USU, Medan, pekan lalu. Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam memperkuat fondasi tata kelola modern berbasis data di industri perkebunan nasional.

“Perkebunan bukan hanya tentang tanaman atau tanah, tetapi tentang manusia dan seluruh sumber daya yang dikelola di dalamnya. Tujuan akhirnya adalah memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi banyak pihak,” ujar Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko K. Santosa dalam keterangan, Rabu (29/10/2025).

PalmCo saat ini mengelola lebih dari 600.000 hektar areal perkebunan dengan sekitar 70.000 karyawan yang tersebar di berbagai wilayah Nusantara. Skala besar ini, menurut Jatmiko, menuntut sistem kendali berbasis data untuk meminimalkan dua risiko utama: risiko operasional dan risiko investasi.

Melalui penerapan teknologi digital, PalmCo berupaya memperluas rentang kendali secara efektif dan efisien. Salah satu inovasi utama yang telah diterapkan adalah PalmCo Business Cockpit (PBC), sistem informasi terintegrasi yang menampilkan data operasional dan finansial secara real time.

Baca juga: Momen Hari Santri Nasional, Jatmiko: Santri Bagian Penting Ekosistem Sosial di Sekitar Perkebunan

Operator PBC berasal dari unit kebun dan pabrik yang bertugas secara bergilir. Pola ini, kata Jatmiko, mendorong pemerataan kemampuan analisis digital di seluruh lini kerja PalmCo.

Selain itu, perusahaan juga mengembangkan sejumlah platform pendukung, seperti Agroview untuk pemantauan aset dan kondisi kebun jarak jauh, D-Farm untuk pencatatan aktivitas harian di lapangan, serta Intank untuk pemantauan volume dan kualitas persediaan secara langsung.

“Teknologi seperti pemetaan geospasial, Internet of Things (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) kami manfaatkan untuk mendorong efisiensi produksi sekaligus menekan potensi kehilangan hasil,” ujar Jatmiko.

Ia menegaskan, digitalisasi di PalmCo bukan semata urusan otomasi, melainkan bagian dari strategi tata kelola yang lebih transparan, efisien, dan terukur. 

Sinergi Kampus dan Industri

Dekan Fakultas Vokasi USU, Prof. Isfenti Sadalia, menyambut baik kerja sama tersebut. Menurut dia, keterlibatan dunia industri sangat penting dalam membangun kurikulum dan riset vokasi yang relevan dengan kebutuhan lapangan.

“Kerja sama ini menjadi jembatan penting antara kampus dan industri. Mahasiswa kami akan belajar langsung dari praktik terbaik digitalisasi di sektor perkebunan,” ucap Isfenti.

Menurutnya, kemitraan riset dan pelatihan seperti ini tidak hanya memperkaya proses pembelajaran, tetapi juga memperkuat kesiapan lulusan untuk menghadapi tantangan industri berbasis teknologi.

Kolaborasi tersebut menunjukkan arah baru bagi sektor perkebunan nasional—bahwa digitalisasi bukan lagi sekadar alat bantu, melainkan fondasi utama dalam membangun tata kelola modern yang berkelanjutan.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap investasi, inovasi, dan proses bisnis di PalmCo dapat memberikan dampak yang optimal, baik bagi perusahaan, karyawan, maupun masyarakat,” tutur Jatmiko.

Langkah sinergis ini diharapkan memperkuat arah pembangunan perkebunan nasional yang lebih efisien, inklusif, dan berdaya saing di tengah tantangan global yang semakin kompleks.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved