Jumat, 31 Oktober 2025

Amazon Umumkan PHK Massal, 14.000 Karyawan Jadi Korban Ambisi AI

Amazon pecat 14.000 pegawai demi efisiensi dan fokus pada pengembangan AI demi percepat transformasi ke era AI dan efisiensi operasional

Tangkapan layar siaran Techcrunch
AMAZON PHK - Raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Amazon. Amazon memecat 14.000 pegawai demi efisiensi dan fokus pada pengembangan AI. 

Ringkasan Berita:
  • Amazon mengumumkan PHK besar-besaran terhadap sekitar 14.000 pegawai korporat sebagai bagian dari restrukturisasi global yang berfokus pada pengembangan kecerdasan buatan (AI).
  • Langkah ini untuk membuat organisasi lebih efisien dan gesit menghadapi era digital berbasis AI, meski berdampak pada ribuan pekerja di berbagai divisi.
  • AI akan mengubah struktur tenaga kerja Amazon, sejalan dengan tren global di mana perusahaan seperti Meta dan Microsoft juga memangkas karyawan demi efisiensi teknologi.

TRIBUNNEWS.COM — Raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Amazon, mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) menargetkan sekitar ribuan pekerja korporat di seluruh dunia.

Langkah pemangkasan ini diumumkan melalui sebuah posting blog resmi Amazon pada Rabu (29/10/2025).

Dalam pernyataannya, Wakil Presiden Senior Pengalaman Manusia dan Teknologi Amazon, Beth Galetti, menyebut bahwa 14.000 pegawai korporat akan terdampak restrukturisasi besar-besaran yang berfokus pada pengembangan kecerdasan buatan (AI).

Namun, menurut laporan Reuters, jumlah total karyawan yang terdampak bisa mencapai hingga 30.000 orang di seluruh unit bisnis.

Di antaranya mencakup divisi cloud computing, ritel bahan makanan, video gim, sumber daya manusia, keberlanjutan, komunikasi, periklanan, hingga perangkat keras.

Hingga akhir kuartal II 2025, Amazon tercatat memiliki sekitar 1,54 juta karyawan di seluruh dunia, sebagian besar merupakan tenaga kerja gudang.

Dari jumlah tersebut, sekitar 350.000 orang adalah pegawai korporat dan teknologi, sehingga pemangkasan 14.000 posisi ini mewakili sekitar 4 persen dari total segmen tersebut.

AI Jadi Alasan

Keputusan Amazon untuk memangkas sekitar 14.000 pegawai korporat ternyata bukan sekadar langkah efisiensi biaya.

Perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat itu menegaskan bahwa kebijakan ini menjadi bagian dari restrukturisasi besar-besaran guna mempercepat transisi menuju era kecerdasan buatan (AI) generatif).

Baca juga: AI Bisa Deteksi Penyakit Mulai Diabetes hingga TBC, Bakal Gantikan Peran Dokter?

Galetti menjelaskan, keputusan tersebut diambil agar organisasi menjadi lebih ramping dan tangkas dalam beradaptasi dengan perubahan teknologi.

“Keputusan ini sulit, namun bertujuan untuk membuat organisasi lebih efisien, gesit, dan fokus pada inovasi berbasis AI,” ujar Galetti, dikutip dari CNBC International.

Menurut Galetti, generasi baru AI saat ini menjadi teknologi paling transformatif sejak era internet, memungkinkan perusahaan untuk menciptakan inovasi lebih cepat di berbagai sektor bisnis.

“Kami yakin transformasi ini akan menjadi fondasi masa depan Amazon dan ekonomi digital secara global,” imbuhnya.

Langkah Amazon ini sejalan dengan tren global yang menunjukkan meningkatnya penggunaan AI generatif di berbagai sektor, mulai dari teknologi, perbankan, otomotif hingga ritel.

Banyak perusahaan kini menilai, adopsi AI dapat memangkas kebutuhan tenaga kerja tanpa mengorbankan produktivitas bahkan dapat meningkatkan efisiensi dan laba.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved