TOPIK
Iran Vs Amerika Memanas
-
Pascaserangan misil ke pangkalan militer AS di Irak, Irak menuduh Iran telah melanggar kedaulatannya.
-
Donald Trump beri sanksi pada Iran pasca-serangan balas dendam, Wapres AS Mike Pence klaim situasi saat ini jauh lebih aman.
-
Iran melalui Garda Revolusi menyatakan, mereka menghujani markas pasukan AS dan sekutunya di Irak dengan "puluhan rudal".
-
Iran pun membalas dendam dengan meluncurkan belasan rudal ke markas militer Amerika di Irak.
-
Peristiwa ini pun membuat Iran berduka dan marah, negara ini bersumpah akan melakukan balas dendam ke AS.
-
Para pemimpin Eropa merasa lega setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengindahkan permintaan publik dunia
-
Hubungan Amerika Serikat (AS) dengan Iran semakin panas. Lalu bagaimana perbandingan kekuatan militer antara Amerika Serikat dengan Iran?
-
Iran mengembangkan dan telah memiliki rudal balistik seri Shahab, yang memiliki jangkauan tembak maksimal 1.300 kilometer.
-
Iran menyerang puluhan rudal ke markas pasukan AS di Irak, ada beda jumlah korban tewas yang diklaim Iran dengan kenyataan dari negara lain.
-
Kim Jong Un akhirnya muncul ke publik pasca-kematian Qasem Soleimani. Sebelumnya, ia sempat dirumorkan bersembunyi.
-
Pejabat Iran setempat mengatakan serangan balas dendam ke pangkalan AS di Irak pada Rabu (8/1/2020), bukanlah untuk memulai perang.
-
Mantan Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Iran tahun 2012-2016, Dian Wirengjurit memberikan tanggapan terkait serangan Iran ke Amerika Serikat.
-
Maruf Amin menilai langkah yang diambil Menlu RI sesuai dengan kiprah Indonesia di mata dunia sebagai pembawa perdamaian.
-
Perang rudal antara Iran dan Amerika kian memanas, negara-negara lain di Dunia ikut menanggapi serangan Iran ke Pangkalan AS di Irak itu.
-
Iran menyerang puluhan rudal ke markas pasukan AS di Irak, ada beda jumlah korban tewas yang diklaim Iran dengan kenyataan dari negara lain.
-
Duta Besar Indonesia untuk Iran, Octavino Alimudin, mengatakan kondisi WNI di Iran tetap beraktivitas seperti biasa.
-
Pakar Timur Tengah Universitas Indonesia Abdul Muta'ali memberikan tanggapan terkait aksi balas dendam Iran ke Amerika Serikat.
-
Ketegangan yang terjadi antara Iran dan Amerika Serikat ditanggapi oleh Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.
-
Kementerian Luar Negeri Polandia mengatakan Duta besarnya untuk Irak Beata Peksa, telah dievakuasi ke Polandia untuk alasan keamanan.
-
Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengutuk serangan rudal balistik Iran ke dua pangkalan udara Amerika Serikat (AS) di Irak.
-
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menilai pemerintah harus mengambil langkah evakuasi kepada WNI di Iran ke daerah aman.
-
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memberikan komentarnya atas "puluhan rudal" Iran yang menghujani markas pasukan Amerika Serikat di Irak.
-
Beredar video proses pembantaian jenderal Iran yang tewas atas serangan rudal Amerika Serikat dengan drone, Video tersebut hoax, ini klarifikasinya.
-
Menlu minta WNI mewaspadai serangan balasan oleh militer Iran terhadap pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Irak yang menewaskan 80 tentara AS.
-
Duta Besar RI untuk Iran Octavino Alimudin menyatakan ada tiga warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini berada di perbatasan Irak.
-
Sempat Dirumorkan Sembunyi, Kim Jong Un Akhirnya Muncul ke Publik setelah Kematian Qassem Soleimani
-
Berbagai negara langsung bereaksi setelah Iran menembakkan belasan rudal di ke sejumlah target militer Amerika Serikat di Irak.
-
Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pandangan soal ketegangan yang terjadi antara Iran dan Amerika Serikat.
-
TV Iran melaporkan rudal balasan atas pembunuhan Jenderal Qassim Soleimani, telah diluncurkan ke pangkalan militer AS.
-
"Kami tidak mencari eskalasi atau perang, tetapi akan membela diri terhadap setiap agresinya," tulis Menlu Iran melalui akun Twitter-nya.