Minggu, 14 September 2025

Wisata Solo

Jangan Berpikiran yang Jagoan Main Barongsai Itu Selalu Orang Tionghoa, di Solo Mayoritas Jawa

Jangan berpikiran pemain barongsai itu selalu orang Tionghoa. Di Solo, pemain barongsai mayoritas orang-orang Jawa.

Tribunsolo.com/ Labib Zamani
Atraksi barongsai Tripusaka dari Surakarta. (Tribunsolo.com/ Labib Zamani) 

"Mereka saling bertoleransi," kata Adjie, Jumat (29/4/2016).

Adjie mengatakan, setiap Rabu, Jumat dan Minggu anggota-anggotanya melakukan latihan di lapangan basket SMP/SMA Tripusaka di Jl Kolonel Sutarto No 77, Jebres, Solo.

Latihan dimulai dari pemanasan, berlari mengitari lapangan, pemantapan kuda-kuda, latihan musik, selanjutnya berlatih sesuai dengan karakter masing-masing.

Tiga Misi

Pengurus Barongsai Tripusaka Solo memprioritaskan keseniannya ini selalu tampil sempurna untuk tiga misi.

Tiga misi tersebut adalah ritual, olahraga dan entertainment atau hiburan.

Pembina Liong Barongsai Tripusaka, Adjie Chandra, menjelaskan pengertian misi rutial.

Artinya, sebelum pementasan, semua anggota tanpa terkecuali harus memasuki Lithang (Kelenteng Khonghucu) untuk berdoa bersama.

Doa tersebut dipimpin Haksu, menurut tata cara dan keyakinan serta agama mereka masing-masing.

Adapun misi olahraga adalah menanamkan prinsip dari Yulius Caesar, pemimpin Roma, yaitu Triple V kepada para pemainnya.

A photo posted by Sudirman Sie (@sudirmansie) on


Tripel V itu adalah Vini, Vidi dan Visi.

"Artinya, saya dengar, saya datang dan saya menang," kata Adjie.

Semboyan Yulius Caesar itu, kata Adjie, benar-benar dihayati para anggota Tripusaka.

Terbukti, mereka sering menang dalam berbagai kejuaran atau perlombaan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan