Lestarikan Budaya Pulau Dewata UNESCO Luncurkan 'Bali Cultural Guidebook', Gandeng AirBnb
Peluncuran 'Bali Cultural Guidebook' dilakukan guna melestarikan warisan budaya Bali
Penulis:
willy Widianto
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 'Bali Cultural Guidebook' diluncurkan.
Peluncuran tersebut dilakukan guna melestarikan warisan budaya Bali yang unik serta menyalurkan dan mempromosikan pariwisata ke daerah-daerah yang kurang dikenal secara bertanggung jawab.
Peluncuran yang dilakukan di Jendela Bali, Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) dan dilakukan AirBnb serta UNESCO tersebut merupakan kelanjutan dari program yang pertama kali diperkenalkan pada bulan Desember 2024 dengan tujuan untuk mengubah cara wisatawan menikmati perjalanan mereka di Bali melalui pengalaman budaya yang autentik.
Melalui pelatihan khusus dan pemetaan budaya, inisiatif gabungan ini dirancang untuk memberdayakan Tuan Rumah lokal menjadi duta budaya yang terampil dengan membekali mereka dengan sarana, pengetahuan, dan inspirasi untuk membagikan tradisi, adat istiadat, dan warisan kebudayaan Bali dengan wisatawan global melalui cerita dan pengetahuan akan budaya lokal.
Inisiatif ini menawarkan cara yang lebih bermakna bagi wisatawan untuk menikmati pengalaman di Bali.
“Di Airbnb, kami percaya bahwa perjalanan menjadi makin bermakna ketika kita dapat menciptakan koneksi yang tulus, tidak hanya dengan tempat, tetapi juga dengan orang dan budayanya. Riset kami menunjukkan bahwa 90 persen wisatawan di Asia Pasifik mencari pengalaman budaya yang autentik melalui kemitraan kami dengan UNESCO, selain membantu tamu semakin mendalami warisan kebudayaan Bali, inisiatif ini juga bertujuan untuk memberdayakan komunitas lokal melestarikan dan merayakan identitas budaya mereka. Dan kami berharap inilah yang akan menjadi masa depan pariwisata yang bertanggung jawab dan inklusif,” kata Director of Public Policy Airbnb Asia Pasifik, Mich Goh dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Jumat(12/9/2025).
Pada bulan Agustus hingga Desember 2024, UNESCO juga melakukan pemetaan budaya yang mendokumentasikan kuliner lokal, seni dan kerajinan, tradisi yang hidup, dan situs-situs bersejarah di lima kabupaten yaitu Tabanan, Gianyar, Bangli, Buleleng, dan Badung.
Temuan-temuan ini menjadi dasar dari Bali Cultural Guidebook dan menjadikannya sumber informasi yang dirancang untuk memperkaya pemahaman Tuan Rumah, menginspirasi wisatawan, dan memperkuat pariwisata budaya di seluruh pulau.
Bali adalah perwujudan hidup dari filosofi Tri Hita Karana, yang mengedepankan keharmonisan antara alam spiritual, manusia, dan alam lingkungan.
Program ini menghidupkan filosofi tersebut, menawarkan pemahaman yang lebih dalam kepada wisatawan tentang nilai-nilai budaya yang membentuk kehidupan sehari-hari masyarakat Bali.
“Warisan budaya itu tidak hanya dalam bentuk monumen, tetapi juga pada praktik kehidupan sehari-hari masyarakat. Program ini memastikan agar pariwisata justru memperlihatkan dan memperkuat budaya sehari-hari, bukan malah melemahkannya. Di saat yang bersamaan, para pemilik homestay dan wirausahawan berperan penting untuk melestarikan dan menceritakan warisan budaya mereka,” kata Moe Chiba, Culture Programme Specialist UNESCO.
Topik utama dalam Bali Guidebook tersebut diantaranya:
1. Sistem Subak Warisan Dunia UNESCO: Pelajari tentang sistem irigasi kuno. “Subak”, perwujudan keharmonisan Bali dengan alam dan masyarakatnya, mencerminkan filosofi Tri Hita Karana, dan mempromosikan pertanian yang berkelanjutan.
2. Pura Sakral dan Situs Ikonik: Pura seperti Pura Ulun Danu Batur dan Pura Taman Ayun adalah pusat spiritual yang menghubungkan komunitas Bali dengan tradisi leluhur dan alam, serta menjaga kesinambungan budaya.
3. Panduan Perjalanan yang Bertanggung Jawab: Kiat-kiat perjalanan bagi pengunjung ketika mengunjungi situs budaya yang sakral, termasuk etiket di pura dan adat istiadat masyarakat.
4. Hari-hari Perayaan dan Tradisi Kuliner: Mulai dari perayaan Galungan dan Nyepi hingga hidangan lokal seperti Sate Lilit dan Babi Guling, wisatawan diundang untuk merasakan tradisi Bali yang abadi.
5. Kerajinan Tradisional: Seni kerajinan Bali, dari kerajinan perak Celuk hingga anyaman bambu, mencerminkan warisan budaya pulau yang kaya, dan buku panduan ini menampilkan nilai seni serta makna budaya di balik setiap kerajinan.
Dengan mengedepankan wawasan komunitas, Airbnb dan UNESCO hendak mempromosikan pariwisata di luar destinasi populer pada umumnya, menghormati budaya lokal, dan menciptakan peluang ekonomi di daerah yang kurang dikenal.
“Pemetaan Budaya Bali ini adalah sarana yang sangat bermanfaat bagi kami sebagai Tuan Rumah. Ini bukan hanya tentang menyambut tamu di rumah kami, tetapi juga berbagi cerita, tradisi, dan kebanggaan kami akan budaya Bali. Panduan ini membantu kami menjaga warisan leluhur tetap hidup sambil memberi wisatawan kesempatan untuk menemukan sisi lain dari Bali yang belum pernah mereka lihat sebelumnya,” kata Ngurah dan Ayu, Tuan Rumah Airbnb Bali.
Menurut laporan terbaru Oxford Economics, Airbnb berkontribusi lebih dari Rp 35 triliun terhadap perekonomian nasional Indonesia pada tahun 2024.
Di Bali sendiri, aktivitas Airbnb menyumbang Rp17,5 triliun terhadap PDB, mendukung 112.900 lapangan kerja, dan menghasilkan upah senilai Rp3,8 triliun.
Angka-angka ini menyoroti peran Airbnb dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, mendukung usaha kecil, dan memastikan manfaat pariwisata dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Buku Panduan Budaya Bali kini tersedia di halaman khusus di situs Airbnb untuk para Tuan Rumah dan wisatawan.
Airbnb sendiri lahir pada tahun 2007 ketika dua tuan rumah menyambut tiga tamu ke rumah mereka di San Francisco, Amerika Serikat dan sejak itu berkembang menjadi lebih dari 5 juta tuan rumah yang telah menyambut 2 miliar kedatangan tamu di hampir setiap negara di seluruh dunia.
Setiap hari, tuan rumah menawarkan penginapan dan pengalaman unik yang memungkinkan tamu terhubung dengan komunitas dengan cara
yang lebih autentik.
Dengan 194 Negara Anggota, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) berkontribusi pada perdamaian dan keamanan dengan memimpin kerja sama multilateral dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya, komunikasi, dan informasi.
Baca juga: 6 Geopark Alam Indonesia yang Mendunia, Dapat Pengakuan dari UNESCO!
Berkantor pusat di Paris, Perancis UNESCO memiliki kantor di 54 negara dan mempekerjakan lebih dari 2.300 orang.
UNESCO mengelola lebih dari 2.000 Situs Warisan Dunia, Cagar Biosfer, dan Geopark Global; jaringan Kota Kreatif, Kota Pembelajar, Kota Inklusif, dan Kota Berkelanjutan; serta lebih dari 13.000 jaringan sekolah, universitas, dan lembaga pelatihan dan penelitian, dengan jaringan global yang terdiri dari 200 Komisi Nasional. Direktur Jenderal UNESCO adalah Audrey Azoulay.
Soroti Banjir di Bali, Eddy Soeparno: Dampak Krisis Iklim Makin Nyata |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Denpasar Sabtu, 13 September 2025: Kondisi Berawan di Semua Kecamatan |
![]() |
---|
Update Banjir di Bali, BNPB: 16 Orang Meninggal dan 1 Masih Hilang, Tanggap Darurat Dipersingkat |
![]() |
---|
Mengenal Perumahan Permata Residence Mengwitani, Satu Unit Rumah Amblas, 3 Pemilik Rumah Hilang |
![]() |
---|
5 Populer Regional: Viral Penculikan Penjual Cireng - Oknum Polisi Minta Maling Motor Dilepas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.