Sabtu, 13 September 2025

Banjir di Denpasar Bali

Update Banjir di Bali, BNPB: 16 Orang Meninggal dan 1 Masih Hilang, Tanggap Darurat Dipersingkat

BNPB mengatakan status tanggap darurat yang semula diusulkan 14 hari, dipercepat menjadi 7 hari.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
PENCARIAN - Sejumlah warga melakukan pencarian tiga korban yang hilang di lokasi rumahnya, di Perumahan Permata Residence, lingkungan Gadon, Mengwitani, Badung, Bali yang amblas pada Kamis 11 September 2025 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 16 orang meninggal dan satu masih hilang dalam bencana banjir yang melanda lebih dari 120 titik di tujuh wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Bali.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D atau yang akrab disapa Aam mengatakan hal itu merujuk laporan yang telah dihimpun sampai Kamis (11/9/2025) pukul 17.00 WITA telah berhasil ditemukan satu orang korban meninggal dunia. 

"Sehingga total korban meninggal dunia berjumlah 16 orang dan 1 orang masih dilaporkan hilang," kata Aam dalam Siaran Pers BNPB pada Kamis (11/9/2025) malam.

"Adapun rincian korban meninggal dunia sebagai berikut, 10 korban di Kota Denpasar, 2 korban di Kabupaten Jembrana, 3 korban di Kabupaten Gianyar dan 1 korban di Kabupaten Badung," lanjut dia.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI juga meninjau dua lokasi pos pengungsian bagi warga terdampak banjir di Kota Denpasar pada hari kedua berada di Bali atau Kamis (11/9/2025).

Di sela-sela meninjau pos pengungsian, Suharyanto mengungkap berdasarkan pantauan tim di lapangan, secara umum banjir yang terjadi telah surut. 

Ia mengatakan fokus utama tim di saat ini adalah dalam pencarian korban yang masih hilang dan pembersihan sisa material serta penyedotan genangan air di Basement Pasar Badung dan beberapa titik lainnya.

"Pasar Badung airnya disedot terus menggunakan pompa, kami juga datangkan pompa dari luar Bali untuk mempercepat proses tersebut," ungkap dia.

Suharyanto juga mengatakan status tanggap darurat yang semula diusulkan 14 hari, dipercepat menjadi 7 hari dengan kondisi yang cepat membaik dan tidak lagi datang hujan. 
 
"Kondisi di Bali pasca terjadinya banjir, sudah mulai normal dan terkendali," pungkasnya.

Pangdam IX Udayana Kerahkan Ratusan Prajurit

Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto langsung mengerahkan personel Kodim 1611/Badung lengkap dengan empat unit perahu karet LCR (Landing Craft Rubber) untuk membantu proses evakuasi warga yang terjebak banjir di sejumlah titii di Bali.

Ratusan prajurit TNI bersama BPBD dan pemerintah daerah berjibaku mengevakuasi korban, mengamankan materiil masyarakat, serta mendirikan posko darurat. 

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana, Kolonel Inf Widi Rahman, S.H., M.Si., juga menegaskan seluruh prajurit dilibatkan sebagai bentuk komitmen TNI dalam melindungi keselamatan rakyat. 

"Pangdam IX/Udayana menekankan agar seluruh prajurit senantiasa sigap dan cepat tanggap dalam menghadapi bencana. Kehadiran TNI di tengah masyarakat diharapkan dapat memberikan rasa aman serta membantu mempercepat pemulihan situasi," kata dia dalam keterangan resmi Puspen TNI pada Kamis (11/9/2025).

Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra menyebut lebih dari 400 prajurit diterjunkan untuk membantu masyarakat terdampak.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan