Senin, 13 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Sejarah Nusantara

Bencana Non-alam, Ilmu Titen, Datangnya Lampor, dan Kepercayaan Jawa Kuno

Sebagian masyarakat Jawa mempercayai Lampor adalah pasukan Nyi Roro Kidul yang tengah bergerak dari Laut Selatan ke Gunung Merapi.

zoom-inlihat foto Bencana Non-alam, Ilmu Titen, Datangnya Lampor, dan Kepercayaan Jawa Kuno
Koleksi Pribadi Goenawan A Sambodo
Goenawan A Sambodo memandu anak-anak membaca relief di Candi Borobudur

Ketika ada raja mangkat. Orang desa melakukan kebajikan. Beras dan padi murah. Hasil kebun berlimpah. Tapi kerbau dan sapi banyak yang mati.

Jika muncul lintang kemukus di barat daya, dipercaya ada penobatan raja. Para pembesar dan orang desa senang. Beras dan padi pun murah.

Apa yang ditanam berbuah subur dan cepat menghasilkan. Hujan akan turun deras dan lama. Apapun barang yang dijual-belikan murah harganya, karena memperoleh berkah Tuhan. Itu tandanya komet muncul dari barat.

Lintang kemukus yang muncul di barat laut, pertanda ada raja yang berebut kekuasaan. Para adipati juga berselisih, berebut kekuasaan.

Baca: Jejak Bencana dan Wabah Penyakit Masa Lampau Menurut Prasasti dan Sumber Sejarah Kuno

Sementara warga desa bersedih hati. Kerbau dan sapinya banyak yang mati. Hujan dan petir terjadi di musim yang salah. Kekurangan makin meluas dan berlangsung lama. Beras dan padi mahal, namun emas murah.

Apabila ada komet muncul di utara, maknanya ada raja yang kalut pikiran lantaran kekeruhan di dalam pemerintahannya.

Timbul perselisihan yang semakin berkembang menjadi peperangan. Beras dan padi mahal. Namun harga emas murah.

Selain tanda adanya wabah penyakit pada manusia, lintang kemukus juga memberi pertanda ada wabah penyakit yang akan menyerang hewan.

Ada pertanda kalau kerbau dan sapi banyak yang mati. Hal itu disebut aratan. Ini terjadi apabila lintang kemukus muncul di arah barat daya dan di barat laut.

Lintas Kemukus Tanda Datangnya Zaman Emas 

Dalam ramalan jangka Jaya Baya era kasunanan Mataram, justru bisa sebaliknya. Lintang kemukus menjadi sinyal hadirnya zaman emas. Zaman yang membuat orang-orang bahagia.

”Sadurunge ana tetenger lintang kemukus, saka arah kidul wetan, lawase pitung wengi, parak esuk bener ilange, bethara Surya jumedhul bebarengan zaman sengsara am-mungkur prihatine, iku tandhane Bathara Indra tumurun mbebantu titah”.

Artinya, sebelumnya ada tanda-tanda gaib berupa lintang kemukus dari arah tenggara, selama tujuh malam, yang hilang di pagi hari ketika sang surya datang, maka kesengsaraan manusia akan berakhir pada waktu Batara Indra datang membantu”.

"Lampor” juga merupakan keyakinan lokal, yang tidak secara langsung bicara tentang penyakit tapi ada dampak yang berhubungan dengan penyakit.

Orang Jawa percaya kemungkinan mereka sakit bergantung pada kualitas hubunganya dengan lingkungan. Mereka yakin bahwa manusia adalah bagian tak terpisahkan dari suatu tatanan kosmis.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved