Selasa, 19 Agustus 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Memudarnya Hegemoni Militer AS di Wilayah Udara Timur Tengah

AS telah lama mengerahkan ribuan tentara di fasilitas-fasilitas di UEA, Kuwait, Oman, Qatar, dan negara-negara lain di Timur Tengah.

Kolase Tribunnews
Gugus tempur AL Amerika Serikat yang terdiri dari kapal induk dan kapal perusak menunggu perintah Gedung Putih untuk menyerang Kelompok Syiah Houthi. 

Kelompok bersenjata yang berkuasa di Yaman ini sebelumnya telah meluncurkan rudal ke UEA, dan juga Arab Saudi. Kedua negara ini bersekutu memerangi Houthi, dan gagal.

Perwakilan kedutaan UEA menolak berkomentar mengenai cerita ini.

Juru bicara Pentagon Mayjen Pat Ryder mengklaim militer AS masih kemampuan untuk mengalirkan aset tambahan ke wilayah tersebut.

Ini termasuk langkah mendukung upaya pencegahan regional dan memberikan opsi untuk berbagai kemungkinan bila diperlukan.

“Kami juga mempertahankan kemampuan di seluruh wilayah tanggung jawab Komando Pusat AS untuk mempertahankan pasukan kami dan melakukan serangan pertahanan diri pada waktu dan tempat yang kami pilih,” kata Ryder.

UEA adalah basis bagi Pangkalan Udara Al Dhafra, yang menampung puluhan pesawat AS yang terlibat dalam operasi di seluruh wilayah Timur Tengah.

Termasuk pesawat tempur dan drone pengintai seperti MQ-9 Reaper.

Pada Oktober, jet tempur F-16 AS melakukan serangan balasan terhadap dua fasilitas di Suriah timur yang digunakan oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran dan proksinya.

Meskipun Pentagon pada saat itu tidak mengungkapkan dari mana pesawat tersebut berasal, Al Dhafra adalah salah satu fasilitas terdekat di wilayah tersebut yang biasanya menampung F-16.

Seorang pejabat Departemen Pertahanan membantah anggapan ada ketegangan antara AS dan UEA terkait pangkalan militer AS.

Sumber militer itu menyatakan pesawat serang A-10 dan drone bersenjata MQ-9 baru-baru ini beroperasi di Al Dhafra untuk mendukung operasi perlindungan pelayaran di Teluk Arab.

Namun segera setelah serangan pada bulan Oktober, Pentagon berhenti mengungkapkan secara terbuka banyak jenis pesawat yang digunakan dalam operasi pembalasan terhadap proksi Iran.

Sementara itu, serangan terhadap Houthi sejak Januari dilakukan oleh jet tempur F/A-18 Angkatan Laut AS dari kapal induk USS Dwight D Eisenhower, yang berada di perairan internasional.

Setelah serangan proksi yang didukung Iran menewaskan tiga tentara Amerika di sebuah pos kecil Amerika di Yordania pada bulan Januari, Amerika menerbangkan pesawat pengebom B-1 jarak jauh dari Pangkalan Angkatan Udara Ellsworth, South Dakota.

“Ini adalah satu lagi demonstrasi kami mempertahankan kemampuan serangan global, yang berarti kami dapat bergerak dengan cepat dan fleksibel untuk merespons secara global pada waktu dan tempat yang kami pilih dan bahwa kami tidak terbatas hanya pada pesawat yang ada di Komando Pusat,” kata Ryder.

Halaman
1234

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan