Minggu, 24 Agustus 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Menghitung Pengaruh Jokowi dan Cara Prabowo agar Tak Didikte Gibran Bersama Bapaknya

banyak pihak meragukan apakah Jokowi benar-benar akan sepenuhnya melepaskan peran dalam kancah politik nasional setelah tak menjabat

Editor: Yulis
Dokumentasi
Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto yang juga presiden terpilih periode 2024-2029 memberikan ucapan HUT kepada Presiden RI Jokowi secara langsung di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Jumat (21/6) sore. 

Peran ini tidak memerlukan jabatan formal tetapi tetap memberikan pengaruh signifikan dalam politik nasional.

Tantangan Bagi Prabowo dalam Mengelola Keseimbangan Kekuasaan

Tantangan terbesar bagi Prabowo adalah mengelola keseimbangan kekuatan di antara para aktor politik, termasuk pengaruh yang masih kuat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam upaya mengonsolidasikan kekuasaan, Prabowo harus memastikan bahwa tidak ada pihak yang memiliki kekuasaan lebih tinggi dari presiden.

Ini akan menjadi uji coba besar bagi Prabowo dalam menjaga hubungan dengan PDIP dan partai-partai lainnya, serta memastikan bahwa ia tidak terlalu tersandera oleh pengaruh Jokowi.

Prabowo harus melakukan manuver politik yang cermat untuk mengelola balance of power.

Meskipun Jokowi akan lengser dari kursi presiden, pengaruhnya di panggung politik Indonesia masih kuat, terutama melalui jaringan loyalisnya dan popularitas di kalangan rakyat.

Prabowo perlu memastikan bahwa pengaruh ini tidak mengganggu otoritasnya sebagai presiden.

PDIP, sebagai partai politik terbesar dan rumah politik Jokowi, akan menjadi pemain kunci dalam pemerintahan Prabowo.

Menjaga hubungan baik dengan PDIP adalah krusial, namun Prabowo harus berhati-hati agar tidak terlalu bergantung pada partai ini.

Keseimbangan yang baik harus dicapai untuk memastikan dukungan legislatif tanpa kehilangan kontrol eksekutif.

Loyalis Jokowi

Pengaruh Jokowi tidak hanya berasal dari posisinya sebagai presiden, tetapi juga dari jaringan loyalisnya, baik di pemerintahan maupun di luar pemerintahan.

Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi, dan beberapa menteri yang mungkin akan tetap berpengaruh dalam kabinet baru, bisa menjadi faktor penting.

Prabowo harus bijak dalam menangani loyalis Jokowi agar mereka tetap produktif tanpa membayangi kepemimpinannya.

Prabowo juga harus memastikan bahwa koalisi partai yang mendukungnya tetap solid. Koalisi yang beragam dengan berbagai kepentingan dapat menjadi tantangan besar dalam menjaga stabilitas pemerintahan.

Koalisi dan Keseimbangan Kekuasaan

Prabowo perlu menunjukkan kemampuan manajemen konflik yang kuat untuk menjaga koalisi tetap utuh dan bekerja efektif.

Halaman
123

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan