Rabu, 27 Agustus 2025
Tujuan Terkait

Tribunners / Citizen Journalism

Minyak Goreng

Kasus Minyakita Lebih dari Sekadar Masalah Minyak Goreng, Tapi Pentingnya Menjaga Ketahanan Pangan

Minyakita, minyak goreng bersubsidi yang seharusnya menjadi solusi bagi masyarakat kecil, justru dijual di atas HET dan mengalami penyimpangan.

Editor: Dewi Agustina
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
MINYAKITA PALSU - Pengungkapan gudang pengemasan MinyaKita palsu di wilayah Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Senin (10/3/2025). Minyakita, minyak goreng bersubsidi yang seharusnya menjadi solusi bagi masyarakat kecil, justru dijual di atas HET dan mengalami penyimpangan. 

Oleh: Khairul Fahmi

Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS)

TRIBUNNEWS.COM - Ketika Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan inspeksi mendadak di Pasar Lenteng Agung pada 8 Maret 2025, ia menemukan kejanggalan yang tidak bisa dianggap remeh. 

Minyakita, minyak goreng bersubsidi yang seharusnya menjadi solusi bagi masyarakat kecil, justru dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), dengan volume yang berkurang dari takaran seharusnya.

Baca juga: Polres Bogor Bongkar Gudang Produksi MinyaKita Palsu, Cek Wilayah Edarnya, Beredar sejak Awal 2025

Penemuan ini bukan hanya masalah harga, tetapi juga berhubungan langsung dengan kualitas produk dan pengawasan distribusinya. 

Minyakita yang seharusnya menjadi solusi bagi masyarakat kecil untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau, justru mengalami penyimpangan yang merugikan konsumen.

Amran tidak tinggal diam. Ia langsung melaporkan temuannya. 

Setelah laporan diterima, langkah cepat dilakukan untuk menanggapi masalah ini. 

Dalam waktu kurang dari 24 jam, Kapolri merespons dengan mengerahkan Satgas Pangan Polri untuk melakukan penyelidikan ke produsen Minyakita yang terletak di Tangerang, Kudus, dan Depok.

Hasilnya, ditemukan manipulasi volume, penjualan di atas HET, serta dugaan adanya produksi ilegal yang menggunakan merek koperasi yang sudah tidak aktif. 

Ini menjadi kasus yang memperlihatkan betapa rentannya ketahanan pangan jika pengawasan tidak dilakukan secara ketat.

Kasus ini lebih dari sekadar masalah minyak goreng

Ia menggambarkan pentingnya menjaga ketahanan pangan, stabilitas ekonomi, dan efektivitas tata kelola negara dalam memenuhi kebutuhan rakyat. 

Kolaborasi antara Kementerian Pertanian dan Polri menunjukkan betapa pentingnya koordinasi antara lembaga pemerintah dan aparat penegak hukum dalam memastikan distribusi pangan berjalan dengan baik dan tidak dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Kolaborasi: Bukti Negara Hadir

Salah satu hal yang patut diapresiasi dalam kasus ini adalah respons cepat pemerintah dalam menindaklanjuti permasalahan yang ditemukan di lapangan. 

Halaman
1234

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan