Kamis, 11 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Ayo Mondok: Gerakan Strategis Membangun Karakter Bangsa dari Pesantren

Gernas Ayo Mondok dorong pendidikan pesantren sebagai pusat karakter, spiritualitas, dan cinta bangsa di era modern.

Editor: Glery Lazuardi
zoom-inlihat foto Ayo Mondok: Gerakan Strategis Membangun Karakter Bangsa dari Pesantren
istimewa
PONDOK PESANTREN

KH M Zahrul Azhar Asad 

Nama Panggilan Gus Hans 

Sekretaris Jenderal Gerakan Nasional (Gernas) Ayo Mondok 

Pengasuh Pondok Pesantren Queen Al Azhar Darul Ulum di Rejoso, Peterongan, Jombang, Jawa Timur.

TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Nasional (Gernas) Ayo Mondok adalah sebuah kampanye nasional yang bertujuan untuk mendorong masyarakat Indonesia terutama para orang tua dan generasi muda Muslim agar menyekolahkan anak-anak mereka di pondok pesantren sebagai pilihan pendidikan yang membentuk karakter, spiritualitas, dan kecintaan terhadap bangsa dan agama.

Gerakan ini lahir dari kolaborasi para alumni, pengasuh, dan pengurus pesantren yang ingin memperkuat citra dan kualitas pesantren di tengah tantangan zaman, termasuk perkembangan teknologi dan dinamika sosial.

 Dengan lebih dari 39.551 pesantren di Indonesia, Gernas Ayo Mondok berupaya agar pesantren tidak hanya menjadi “buih di lautan,” tetapi menjadi pusat pembentukan karakter bangsa.

Sebagai upaya menggelorakan Gernas Ayo Mondok dibutuhkan peran 

para Kyai dalam memperkuat citra dan kualitas Pesantren bukan sekadar simbol spiritual, tetapi juga aktor strategis dalam transformasi pendidikan Islam di Indonesia. Berikut adalah peran-peran kunci mereka yang berdampak langsung pada citra dan mutu pesantren.

Hal ini, karena Kyai adalah figur sentral yang menjadi teladan dalam akhlak, keilmuan, dan kepemimpinan. Wibawa dan integritas pribadi mereka membentuk kepercayaan publik terhadap pesantren.

Mereka merancang kurikulum yang relevan dengan zaman, menggabungkan ilmu agama dan pengetahuan umum. Kyai mendorong santri mengikuti ujian nasional agar lulusan pesantren memiliki ijazah formal. Kyai memimpin gerakan seperti penanaman tanaman pangan di lingkungan pesantren sebagai simbol kemandirian.

Mereka juga mendorong pemberdayaan ekonomi dan advokasi sosial agar pesantren tidak hanya menjadi objek pembangunan, tetapi subjeknya.

Di tengah sorotan negatif akibat beberapa kasus, kyai berperan aktif dalam membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap pesantren. Mereka menegaskan bahwa pesantren adalah tempat membentuk generasi berkarakter, cinta bangsa, dan berakhlakul karimah.

Ratusan pengasuh pesantren semakin yang tergabung dalam Gerakan Nasional (Gernas) Ayo Mondok bertekad semakin memperkuat citra pendidikan pesantren berkualitas. 

Para kiai, bu nyai, gus, ning pengelola pesantren dari berbagai wilayah di Indonesia akan menggelar Rapat Kerja (Raker) ke-1 untuk merumuskan program-program strategis pendidikan di pesantren. 

Rapat kerja ini akan digelar di Ponpes Asshiddiqiyah, Jakarta pada 17-18 September 2025 mendatang. Raker akan diikuti sekitar 120 pengurus gerakan nasional ini baik dari tingkatan pusat maupun koordinator wilayah (korwil). 

Raker ini menjadi forum yang sangat strategis karena ajang bertemu, menyamakan visi dan persepsi serta merumuskan program terbaik pesantren ke depan. 

Saat ini, tantangan pendidikan pesantren saat ini juga tidak ringan seiring perkembangan teknologi yang begitu cepat maupun beberapa kasus yang terjadi  belakangan ini. 

Pada dua tahun ke depan kita akan fokus memperkuat membangun citra pesantren agar publik tetap memiliki trust (kepercayaan) kepada pesantren lebih tinggi lagi. Sehingga raker ini merumuskan langkah bagaimana trust itu tetap bisa kita pegang dengan membangun dari berbagai sisi.

Pondok pesantren di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar  karena jumlahnya mencapai  39.551 lebih. 

Kekuatan yang besar ini, menurutnya, harus dikelola dengan baik agar pesantren lebih berkualitas di tengah zaman yang cepat berubah. 

Raker menjadi forum yang tepat untuk menyamakan langkah, pikiran, dan rasa guna menciptakan gerakan bersama yang lebih simultan sekaligus paralel di semua bidang.

Yang kita harapkan dari banyaknya pesantren di Indonesia tidak sekedar menjadi buih dilautan  yang tidak memiliki makna. Sebab sejatinya banyak potensi di pesantren yang bisa berdampak untuk membangun karakter bangsa.

Pembukaan Raker ke-1 Gernas Ayo Mondok akan berlangsung di Ponpes Asshiddiqiyah, asuhan KH Ahmad Mahrus Iskandar, di Kedoya, Jakarta Barat. 

Menurut rencana, pembukaan akan dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan dihadiri sekitar 350 undangan. Untuk menyemarakkan raker, panitia juga menggelar sejumlah kegiatan lain seperti lomba video pendek dengaan hadiah utama wisata ke Turki dan penanaman tanaman pangan di lingkungan pesantren secara nasional.

Gerakan Nasional Ayo Mondok merupakan sebuah gerakan dari para alumni, pengasuh, dan pengurus pesantren yang berupaya meningkatkan kualitas pendidikan pesantren di Indonesia. Pesantren menjadi pilihan strategis karena menjadi tempat mendidik anak berkarakter, cinta kepada negara, bangsa dan agama sesuai karakter ketimuran dan adat keulamaan. 

Gerakan ini berupaya memberdayakan para santri agar tidak diposisikan hanya objek dalam sebuah pembangunan tapi juga menjadi subjeknya. 

Andaikan profesionalisme, intelektualitas digabungkan dengan akhlakul karimah, maka insya Allah akan mampu membangun bangsa ini menjadi lebih baik lagi.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan