Calon Presiden 2014
Akbar: Ical Belum Final sebagai Capres dari Golkar
Hal tersebut diucapkan Akbar usai bersilaturahmi dengan aktivis Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Tulungagung
Editor:
Dahlan Dahi
Laporan Wartawan Surya, David Yohanes
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Akbar Tandjung, menegaskan, pencalonan Aburizal Bakrie alias Ical sebagai calon presiden dari Partai Golkar menyalahi paradigma baru partai dan belum final.
Hal tersebut diucapkan Akbar usai bersilaturahmi dengan aktivis Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Tulungagung, Jawa Timur.
Akbar menyinggung, sebelumnya Ical mengatakan bahwa pencalonannya sudah final karena diputuskan saat rapat pimpinan nasional (rapimnas).
Ical juga menegaskan, bahwa Jusuf Kalla tidak mungkin mencalonkan diri dari Partai Golkar. Namun Akbar menilai, cara tersebut tidak demokratis dan tidak terbuka, sebagaimana paradigma baru Partai Golkar. Apalagi sebelumnya sempat muncul 5 nama yang diusulkan sebagai capres.
“Pencalonan itu seharusnya bersifat demokratis dan terbuka, bukan hanya diputuskan sepihak lewat Rapimnas,” ujarnya. Sebelumnya Partai Golkar mempunyai konvensi untuk menjaring capres. Stake holder partai berhak mengusulkan nama, lalu disurvei sebelum diputuskan lewat rapimnas partai.
Namun di bawah Ical, cara itu tidak berlaku lagi. Akbar mengaku menghormati mekanisme partai yang dibawa Ical, namun Akbar juga mengingatkan Ical agar tidak sekadar ngotot. Jika kemudian terbukti elektabilitasnya rendah, Ical harus mau mundur dan memberi kesempatan kader partai lainnya.
Lebih jauh Akbar mengatakan, bahwa penentuan capres seharusnya meniru mekanisme partai dalam mencari calon kepala daerah lewat pilkada.
Biasanya untuk mencari calon gubernur, bupati atau wali kota, Partai Golkar harus lewat mekanisme penjaringan, survei elaktibilitas, baru kemudian ditetapkan. “Kenapa kalau untuk kepala daerah mekanisme tersebut ditegakan, namun untuk calon presiden justru diabaikan?” ujarnya.
Untuk itu, Akbar Tandjung merancang adanya Rapimnas Partai Golkar pada Bulan Juli 2012. Lewat mekanisme rapimnas tersebut, diharapkan penetapan calon presiden partai beringin ini bisa diputuskan lewat mekanisme yang demokratis dan melibatkan semua pihak.(*)
Hasil Survei SSS tentang Capres dan Cawapres