Tifatul: Lebay Jika Tarif Interkoneksi Rp 23 Dibilang Mahal
Tifatul mempersilakan bila operator menaikkan atau membebankan harga Rp 23 kepada konsumen.
Penulis:
Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan, berlebihan jika ada tarif interkoneksi SMS Rp 23 lintas operator dikatakan mahal.
"Boleh saya bilang itu lebay. Rp 23 itu biaya terminasi. Itu tidak otomatis di konsumen naik," kata Tifatul kepada wartawan, saat jumpa pers di sela Rakornas Kominfo, di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (11/6/2012).
Tifatul mempersilakan bila operator menaikkan atau membebankan harga Rp 23 kepada konsumen.
"Intinya, kami tetapkan hanya biaya terminasi," jelas Tifatul.
Menurut Tifatul, kebijakan yang diambil pemerintah dapat menuntaskan sejumlah persoalan. Misalnya, operator besar dengan pelanggan sebanyak 100 juta ke atas, yang tidak ingin dibebankan dengan SMS dari operator yang hanya punya 5 juta pelanggan.
"Jika ada operator dengan pelanggan sebanyak 5 juta, tentu jaringan yang dibangun kecil, beda dengan operator dengan pelanggan sebanyak 100 juta. Nah, isu yang dikembangkan operator kecil ini inginnya pakai jaringan besar dengan gratis," tutur Tifatul.
Lagipula, tifatul mengatakan, pihaknya hanya mengatur para operator dalam menentukan tarif per SMS. Sehingga, kebijakan membebankan biaya atau gratis ke konsumen, diserahkan sepenuhnya kepada operator.
"Rp 23 per SMS, menurut kami adalah kebijakan yang adil," cetus Tifatul. (*)
BACA JUGA