Jamu Kemasan Kaleng Cap Badak Raih Rekor Dunia
Inovasi jamu dalam kemasan kaleng Cap Badak siap saji yang diproduksi PT Sinde Budi Sentosa masuk catatan rekor dunia.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Domu D. Ambarita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Inovasi jamu dalam kemasan kaleng Cap Badak siap saji yang diproduksi PT Sinde Budi Sentosa masuk catatan rekor dunia. Rekor ini dicatat Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri), Selasa (12/6/2012).
Penghargaan diberikan langsung pendiri Muri Jaya Suprana kepada Presiden Direktur PT Sinde Budi Sentosa Budi Yuwono Tjioe di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (12/6/2012) pagi.
Jaya Suprana menyatakan, langkah yang dilakukan Sinde selaku produsen jamu nasional untuk terus berinovasi dalam menyajikan produk jamu. Dari sekadar jamu tradisional yang dijual mbok jamu gendong, menjadi sajuan berkelas tinggi dengan segmen menyarat masyarakat luas, termasuk di kantoran bahkan di pesawat terbang.
"Muri memandang bahwa upaya inovasi berkelanjutan tersebut membuat Sinde pantas menerima predikat Muri sebagai pionir dalam industri jamu nasional dalam penyajian jamu siap saji dalam kaleng, pertama, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di dunia," ucap Jaya Suprana saat penyerahan piagam Muri.
Dalam kesempatan yang sama, Budi Yuwono menyatakan peluncuran produk yang dilakukannya adalah untuk menjawab tantangan pasar akan obat-obatan tradisional, dan langkah inovasi yang berkelanjutan.
"Inovasi bagi semua pelaku industri jamu adalah suatu keharusan. Inovasi itulah yang akan memampukan pengusaha jamu nasional dalam menjawab kebutuhan konsumen akan tersedianya produk jamu yang aman, berkualitas dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh," ucapnya.
Budi menyatakan, Sinde Budi Sentosa (Sinde) terus berinovasi agar produk jamu dapat diterima oleh masyarakat luas dari beragam lapisan usia, budaya maupun wilayah. Sinde memunculkan produk jamu dalam kemasan siap saji, pertama di Indonesia pada tahun 1994, pada saat terbentuknya kultur budaya masyarakat modern, dengan mobilitas tinggi dan gaya hidup yang serba praktis.
"Kami harap produk jamu dalam kemasan kaleng siap saji ini dapat memenuhi gaya hidup konsumen masa kini yang serba praktis dan instan," katanya. (Tribunnews/Eko Sutriyanto)
Baca Juga Berita Terkait:
Koleksi Becak Siantar, Ducati 50 cc Hingga Mobil Militer
Mobil Antik Budi Yuwono Ditaksir Menkes Malaysia
Budi Rajin Berburu Kendaraan Tua ke Daerah
Merintis Usaha Obat Tradisional dari Usaha Kakilima
Konflik Cap Kaki Tiga: Dari Hulu Yang Sama
Surat BPOM Bikin Puyeng Kaki Tiga
BPOM Sita Tiga Jamu Berbahaya