Pembantaian Rohingya di Myanmar
OKI Ingin Kirim Tim Pencari Fakta Pembantaian Rohingya
OKI dilaporkan akan coba membujuk pemerintah Yangoon untuk menerima tim pencari fakta dari OKI
Editor:
Dahlan Dahi

TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Senin (6/8/2012), menyerukan pengiriman tim pencari fakta untuk menyelidiki dugaan pembantaian umat Islam di daerah mayoritas Budha di Myanmar, tribune.com.pk melaporkan.
OKI dilaporkan akan coba membujuk pemerintah Yangoon untuk menerima tim pencari fakta dari OKI, kata Ekmeleddin Ihsanoglu pada pertemuan komite eksekutif organisasi Muslim terbesar yang berbasis di Jeddah, Saudi Arabia, tersebut.
Ekmeleddin menyampaikan kekecewaan pada apa yang disebut sebagai kegagalan komunitas internasional menghentikan "pembantaian, kekerasan, penindasan, dan pembersihan etnis" Rohingya di Myanmar.
"OKI telah memerintahkan pejabatnya di PBB di New York untuk mendesak PBB melihat penderitaan minoritas Muslim di Rohingya," katanya.
Kekerasan terbaru kembali terjadi dan menewaskan tiga orang, AFP melaporkan.
Lihat Juga: Kekerasan Rohingya, Lagi 3 Tewas
Muslim Rohingya adalah minoritas di Myanmar dan sering menjadi korban kekerasan sektarian oleh pemerintah maupun masyarakat setempat.
Kekerasan di barat Rakhine itu telah menewaskan 80 orang dari kedua pihak sejak Juni 2012 lalu.(*)
Berita Terkait: Pembantaian Rohingya di Myanmar
- Pemerintah Maksimal Bantu Muslim Rohingya
- Pemerintah RI Janji Permudah Tangani Imigran Asal Rohingya
- Pemerintah Harus Tegas Terhadap Kasus Rohingya
- ICIS Desak RI Lakukan Diplomasi Terkait Muslim Rohingya
- Presiden SBY: Pemerintah Tidak Diam Soal Nasib Rohingnya
- Aksi Solidaritas untuk Muslim Rohingya dari Yogya