Pidato SBY 16 Agustus
Bawahan SBY Masih Membangkang Soal Korupsi
Presiden SBY mengakui masih banyaknya para pelaku korupsi yang melibatkan pejabat di pemerintahan, DPR, swsata, hingga penegak hukum.
Penulis:
Abdul Qodir
Editor:
Gusti Sawabi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki usia RI yang ke-67 yang jatuh pada 17 Agustus 2012 besok, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui masih banyaknya para pelaku korupsi yang melibatkan pejabat di pemerintahan, DPR, swsata, hingga aparat penegak hukum. Hal ini dapat diartikan, bahwa sebenarnya para bawahan Presiden SBY sendiri tidak mendengarkan dan menjalankan imbauan hingga instruksi sang kepala negara.
Demikian penilaian yang disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo, usai mengikuti pidato kenegaraan Presiden SBY menyambut HUT ke-67 RI dalam Rapat Paripurna bersama DPR dan DPD RI di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/8/2012).
Dalam catatan Tjahjo, sebenarnya Presiden SBY telah mencanangkan pemberantasan korupsi sejak 2004. Peraturan demi peraturan dibuat untuk menghilangkan atau paling tidak meminimalisir tindakan tidak terpuji itu.
Namun, hari ini Presiden SBY dalam pidato kenegaraannya mengakui masih banyak korupsi di segala tingkatan, mulai pemerintahan yang dipimpinnya, parlemen, swasta, hingga aparat penegak hukum, yang yang menguras uang negara. Bahkan dia mengakui, bahwa sasaran korupsi cenderung meluas dan modus korusi yang digunakan saat ini pun terbilang beragam.
"Artinya, aparat di bawah Presiden SBY tak menjalankan perintah atasan," kata Tjahjo.
Tjahyo yang juga anggota Komisi I DPR RI tidak berani memberikan penilaian, bahwa hal itu terjadi karena cara kepemimpinan atau leaderhip dari Presiden SBY sendiri.
"Kita serahkan saja kepada SBY," tukasnya.
(Abdul Qodir)