Penangkapan Terduga Teroris
Ibunda NT Syok Dibentak Densus 88 Antiteror
Keluarga besar NT menyesalkan sikap kasar personel Detasemen Khusus 88 Antiteror saat memasuki rumah ibunda NT untuk
Penulis:
Y Gustaman
Editor:
Anwar Sadat Guna

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Keluarga besar NT menyesalkan sikap kasar personel Detasemen Khusus 88 Antiteror saat memasuki rumah ibunda NT untuk melakukan penggeledahan di sebuah kamar yang didiami NT.
"Nenek saya dibentak polisi. Jelas saja kaget karena melihat banyak polisi membawa senjata. Cewek-cewek di dalam rumah juga menangis,” ujar Arif Fahriansyah, keponakan NT, di depan rumah orangtua NT, Jakarta, Sabtu (27/10/2012).
Arif mengakui, ada beberapa barang yang disita anggota Gegana, seperti kalender, plastik untuk daging kurban, buku dan tas laptop kecil. Ia membantah pemberitaan adanya bahan peledak yang disita.
Ibunda NT, yang diwawancarai wartawan mengaku saat ini masih syok melihat aksi Densus 88 Antiteror yang masuk seenaknya.
Apalagi, ketika masuk ke dalam rumah mereka teriak meminta penghuni keluar.
“Saya merasa bingung, ada apa kok polisi masuk ke kamar. Terus terang saya orangnya jantungan. Yang buat saya kaget lagi, anak saya ditangkap waktu membagikan daging kurban dari masjid,” ujar ibunda NT.
NT ditangkap Densus 88 berpakaian preman di mulut gang, ketika membawa plastik berisi daging kurban untuk tetangga.
Habis itu NT langsung dibawa masuk ke dalam mobil Densus 88 Antiteror.
Keponakan NT lainnya bahkan menyebut aksi Densus 88 Antiteror berlebihan. Karena yang masuk ke dalam rumah berjumlah 10 orang dengan membawa senjata jenis M16, dengan memakai rompi antipeluru.
BACA JUGA: